Mohon tunggu...
Christopher lesmana
Christopher lesmana Mohon Tunggu... Atlet - Blogger

Christopherlesmana97@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Selamat Jalan Ennio Morricone, Sang Maestro Orchestra dengan Keindahan Musiknya

9 Juli 2020   11:45 Diperbarui: 9 Juli 2020   15:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ennio Morricone | Sumber: celebrity.okezone.com

2020 adalah tahun yang cukup mengerikan dan menyedihkan bagi umat manusia. Selain pandemi Covid-19 yang menghantam dunia, tahun ini juga banyak tokoh-tokoh ternama yang berpulang entah itu musisi, aktor, poltikus, dll. 

Namun diantara itu, kepergian Ennio Morricone telah memberikan saya duka yang cukup mendalam. Bagaimana tidak? Ennio Morricone adalah orang yang membuat saya menjadi jatuh cinta terhadap musik Orchestra, sebuah musik elegan nan berkelas yang mungkin tidak pernah dijadikan sebagai musik favorit oleh saya sendiri. 

\Tepat pada tanggal 6 Juli 2020, Ennio Morricone meninggal dunia di usia 91 tahun dengan cara yang cukup tragis. Ennio meninggal setelah terpleset dan terjatuh yang menyebabkan dirinya mengalami patah panggul namun sayang nyawanya tidak bisa diselamatkan meski pendapatkan pertolongan di Roma, kota kelahiranya. 

Kematian Ennio meninggalkan duka yang cukup mendalam bagi industri musik dan film khususnya Hollywood. Berbagai aktor,aktris,musisi hingga politikus mengucapkan bela sungkawanya terhadap wafatnya Ennio. Meski demikian, Ennio telah meninggalkan warisan dan karya-karya yang cukup berharga bagi industri musik Orchestra yang bisa kita nikmati hingga hari ini.

Lahir pada tanggal 10 November 1928 di Roma, ibukota Italia yang terkenal dengan  musik Orchestra-nya, Ennio kecil sudah bisa merasakan dan menguasai instrumen musik setelah diajari oleh ayahnya yang merupakan pemain trumpet orchestra di Roma. 

Ketika tunbuh dewasa dan tepat berusia 22 tahun, Ennio terpilih menjadi Arranger pada konser Mamma Bianca pada tahun 1950 yang berhasil melejitkan karirnya. 

Dalam rentan dalam 20 tahun, Ennio telah berhasil menciptakan berbagai instrumen musik dan berduet dengan komposer Orkestra Italia lainya dan hal itu yang membuatnya kemudian menjelma menjadi salah satu komposer Orchestra terbaik di Italia dan juga Eropa.

Setelah sukses di Eropa, Ennio kemudian dilirik oleh Hollywood untuk menjadi pencipta soundtrack Orchestra terhadap film-film ciptaan Hollywood itu sendiri. 

Karirnya di Hollywood menjadi sangat melejit ketika Ennio dipilih untuk menciptakan soundtrack untuk film Once Upon A Time In America yang dibintangi oleh Robert De Niro dan Jennifer Connelly dan disutradarai oleh Sergio Leone pada tahun 1984 dengan menciptakan dan menjadi komposer musik Orchestra berjudul Deborah's Theme dimana lagu ini berhasil menjadi trending hingga sekarang ini dan digunakan pula di berbagai film-film Internasional.
Deborah's Theme Yang Membuat Siapapun. Jatuh Hati Dengan Lantunan Melodinya

Karir Ennio di Hollywood tidak berhenti hanya sampai di situ. 2 tahun kemudian pada tahun 1986, Ennio Morricone kembali mengisi soundtrack film Hollywood yang berjudul The Mission yang kembali dibintangi oleh Robert De Niro dan Liam Neeson dan disutradarai oleh Roland Joffe. 

Musik soundtrack Orchestra yang diciptakan oleh Ennio Morricone ini pun berjudul yang sama dengan judul filmnya. Soundtrack The Mission ini dapat dikatakan sebagai Masterpiece terbaik yang pernah diciptakan oleh Ennio Morricone dan saya pun termasuk yang jatuh hati dengan musik tersebut karena lantunan lagu tersebut seperti memunculkan keindahan alam dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, tak heran apabila berkat lagu ini, Ennio Morricone masuk dalam nominasi Academy Awards pada tahun 1987.


Pada akhirnya pada tahun 2015, Ennio berhasil memenangkan piala Oscar untuk kategori komposisi musik terbaik dalam film The Haithful Eight yang disutradarai oleh Quentin Tarantino. 

Meskipun dikategorikan sebagai  salah satu komposer dan musisi terbaik dan terkaya di dunia, Ennio Morrecone lebih memilih hidup "sederhana" tanpa berglamor harta. 

Ketika ditawari sebuah rumah di Amerika Serikat oleh pihak Hollywood, Ennio lebih memilih untuk tetap tinggal di Roma, kota kelahiranya. Ennio memang telah tiada akan tetapi karya-karya dan warisanya akan tetap abadi tanpa terkekang jaman.

Ciao Ennio!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun