*Perihal Jodoh 1
seperti apa yang kita impikan
dengan sabar menanti pasangan
tak ada yang perlu di khawatirkan
meski rambut di hinggapi uban
jika saatnya telah tiba
sang pastor berkata;
kalian bukan lagi dua,
melainkan satu dalam cinta
bersiaplah mengarungi samudera cinta
melalui bahtera rumah tangga
Hakikat nyata ikatan cinta
enggan lapuk di gerus masa
pun, pupus ke ujung usia
*Perihal Jodoh 2
Di kamar hidupmu, tak lagi kesepian
berapa purnama berkelana sendirian
membawamu pada sebuah kepastian
elegi cinta tak lagi bermuara kesedihan
Di kamar hidupmu, tak lagi kesepian
perjalananmu yang panjang tidak akan kelelahan
sebab, ia akan selalu memberimu kekuatan
berupa cinta yang tulus, dan perhatian
dan kamu, hanya bilang terimakasih nana
*Perempuan itu
senyumnya menawan
menambah indah rupawan
matanya berbinar keindahan
di balik kacamata cantik yang ia kenakan
bibirnya mungil penuh kemesraan
wajahnya tampak langit sore yang indah
memikat semua orang untuk melihat
awan-awan berarakan
burung-burung berterbangan
diam-diam di kolong langit
pada senja yang hampir raib
seorang lelaki penuh luka
sedang mengunyah sajak-sajak rindu
kapan kita akan mengulang temu itu
*Perempuan Misterius
matanya berbinar terang
laksana hantu disiang bolong
hatinya seperti rumah kosong
yang ditinggal pergi orang-orang
senyumnya begitu seram
menghantuiku dalam malam
kini wajahnya begitu dekat denganku
bergentayangan sepanjang waktu
dalam kesunyian,
aku merindukan tawa itu
galak tawa yang begitu asing
dari perempuan misterius yang pernah aku temui kala itu
*Perihal Pesta
Hatinya adalah segerombolan tamu undangan
berkantong amplop disaku siap berjabat tangan
kameja disetrika licin, disiram wangi-wangian
membuat hidung tersumbat perlahan
Wajahnya tenggelam dalam keremangan malam
yang terdengar hanya jedag jedug musik
siap menghibur yang berbahagia
lantas mengusik tidur mereka yang sudah lansia
Hadir berbagi kebahagian
berdendang ria sampai lupa pasangan
tua muda bergandengan sampai badan sempoyongan
mau heran, tapi ini kenyataan
Cris Jata, pria kelahiran 25 Oktober, tinggal di Marapokot, Flores, NTT. Lelaki penikmat kopi dan sajak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H