Mohon tunggu...
Chrisanta Ophelia Rosharry
Chrisanta Ophelia Rosharry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta

Suka bernyanyi, salah satu anggota PSM Atma Jogja. Manusia Virgo yang suka akan kesunyian dan tenang. Air menjadi salah satu element gambaran diri

Selanjutnya

Tutup

Film

Menyelami Dunia Film Korea Selatan : "Opini" tentang Keunggulan, Kelemahan, dan Kondisi Terkini

16 September 2024   01:49 Diperbarui: 18 September 2024   13:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hallyuwood" nama kekinian untuk  industri film Korea Selatan untuk menggambarkan suatu industri hiburan dan perfilman Korea Selatan. Sejak awal 2000-an hallyuwood berkembang sangat pesat di panggung global Internasional dan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan industri perfilman lainnya dengan kekreatifan genre yang mereka produksi mulai dari drama, fantasi, horor dan lainnya. 

Dalam pengamatan terbaru menunjukkan dalam karyanya, Korea Selatan mampu meletakkan unsur tema dan narasi korea yang autentik ke dalam film mereka sehingga disambut dengan kesuksesan box office yang substansial. Hingga saat ini, Korea Selatan meraih kesuksesan di lingkaran global dan menjadikan Korea Selatan sebagai pusat kreativitas film Internasional. 

Film 2000-an  yang banyak menarik perhatian mancanegara adalah "Train To Busan" (2016) yang disutradarai oleh Yeon Sang-ho dengan genre horor, dan "Parasite" (2019) yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Film "Parasite juga mendapatkan kemenangan Academy Award dan pujian kritis yang luas. Selain itu, "The Drug King" yang menyajikan campuran drama dan aksi dan "The Handmaiden" yang disutradarai oleh Park Chan-wook dengan penyajian thriller psikologis dengan visual yang mencolok juga memperlihatkan kemampuan film Korea Selatan untuk memikat perhatian audiens internasional.

Keunggulan Industri Film Korea Selatan 

Kreatif dan Inovatif : Perfilman Korea Selatan dianggap unik terhadap genre yang diproduksi dalam ceritanya. Film seperti "Train to Busan" yang mampu menciptakan perspektif segar dan orisinal dan menggabungkan antara unsur budaya lokal dan tema universal yang menggencarkan pasar global. 

Kualitas Produk : Industri Perfilman Korea Selatan membuktikan standar produksi yang tinggi secara konsisten. Mulai dari detail teknis produksi, sinematografi, dan desain yang setara dengan film internasional lainnya. Bukan hanya itu, dalam prosesnya juga film Korea Selatan memastikan reaksi dan pengalaman yang memuaskan dari audiens.

Pengembangan Talenta Muda : Program pelatihan dan pengembangan bakat muda dalam industri ini membantu mengeluarkan aktor berkarakter dan berkelanjutan di bidang akting. Penawaran intensif dalam melatih teknik akting didukung dengan adanya studio khusus yang berfokus pada akting film,drama, dan teater.

Dukungan dari Pemerintah : Pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan substansial berupa dana dan juga memberikan rumah studio dan fasilitas pasca produksi yang canggih untuk membangun produksi yang maksimal. Selain meningkatkan kualitas, hal ini juga memberikan masukan yang besar untuk negara tersebut (komersialisasi) ketika film yang diproduksi berhasil mendunia.

Kelemahan Industri Film Korea Selatan

Kompetisi dan Perebutan Pasar : Korea meluncurkan banyak film setiap tahunnya sehingga persaingan untuk mencuri perhatian audiens sangat ketat. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran dari kualitas ke komersialisasi. Dengan bertambahnya minat global, mempengaruhi perubahan selera audiens karena adanya perubahan sosial yang dipengaruhi oleh trend.

Ketergantungan Pasar Domestik : Korea Selatan masih menggantungkan target pasarnya pada pasar domestik dengan tujuan kesuksesan finansial. Ini menjadi resiko terutama pada konteks perubahan selera penonton dan ketidakpastian ekonomi.

Stigma Pada Genre Tertentu : Meskipun banyak film inovatif yang diproduksi, ada kecenderungan media untuk mengikuti pola konsumsi audiens. Hal ini dapat membatasi jangkauan film-film dalam suatu genre film dan mempengaruhi reputasi industri. 

Extraordinary Attorney Woo (2022)/katadata.co.id/
Extraordinary Attorney Woo (2022)/katadata.co.id/

Aktor dan Kru Film Terkenal

Disisi Sutradara film Korea film Korea Selatan yang telah mendapat panggung internasional salah satunya adalah Bong Joon-ho dimana kesuksesan ini terlihat dalam film "Parasite" dan film lainnya seperti "Snowpierce" dan "Okja" yang berhasil memperlihatkan kemampuannya dalam menyatukan kritik sosial dengan hiburan mendalam. 

Disisi aktor, Song Kang-ho menjadi aktor paling berpengaruh di Korea Selatan. Dengan paras yang menawan dan aktingnya yang totalitas hingga mendapatkan pujian dalam negeri maupun Internasional. Disisi lain, Kim Ji-won menjadi aktor terbaik dan bintang terpopuler di Korea Selatan. Lee Byung-hun, yang memerani film seperti "The Weird, The Good, The Bad, dan "I Saw the Devil,"  kemampuannya menghidupkan berbagai karakter yang kompleks.

Dengan kualitas produksi yang tinggi, talent yang berbakat dan berbagai genre film yang dihasilkan, Korea Selatan mampu bersaing di industri film dan memikat perhatian audiens baik dalam negri maupun internasional. Meskipun harus melewati tantangan dan persaingan yang ketat, dengan trik yang konsisten menjadikan aktor sebagai kelebihan utama dalam industri film global saat ini 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun