Mohon tunggu...
Chrestella Aurora Rambu
Chrestella Aurora Rambu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Hi there I'm Aurora but you can call me Rora! I'm a student at University Atma Jaya Yogyakarta, majoring in Communication Science.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

To All The Boys: Always and Forever | Masa Depan atau Cinta?

16 Februari 2021   09:20 Diperbarui: 16 Februari 2021   10:17 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hello! Its been awhile!

Kali ini saya akan membahas mengenai salah satu film Netflix yang di adaptasi dari buku Jenny Han, bagian akhir dari trilogi "To All the Boys" yaitu To All the Boys: Always and Forever. 

Ketiga film ini mengangkat tentang kisah cinta Lara-Jean Covey (Lana Condor) dan Peter Kavinsky (Noah Centineo) dari first meet mereka hingga kisah cinta mereka di masa SMA yang diterjang dengan lika-liku. To All the Boys : Forever and Always menjadi kisah dimana mereka harus menghadapi masa depan yang menghantui mereka saat menjadi Senior di SMA mereka, Lara-Jean dan Peter berusaha untuk tetap bersama dengan masuk ke universitas yang Peter pilih, yaitu Stanford. 

Film ini secara resmi keluar pada tanggal 12 Febuari 2021 di platform Netflix, nah pas banget berdekatan dengan Valentine nih! tetapi kalian tetap bisa menonton film ini bersama teman, pacar, bahkan nih bersama mama kalian kapan pun! karena juga menurut saya hari kasih sayang dapat kita rayakan setiap hari dengan spending time yang berharga.

Hey! Back to the topic! Kisah cinta tentunya kita rasakan tidak hanya manis-manisnya saja bukan? pasti juga di bumbui dengan percikan-percikan seperti adanya rasa marah, sedih kecewa dan masih banyak lagi yang mewarnai kisah cinta dua sejoli. Peter dan Lara-Jean juga pastinya merasakan hal tersebut. 

Kisah kasih di SMA adalah masa yang paling indah jika diisi dengan orang-orang yang pas dalam menjalaninya, Seperti itulah Peter dan Lara-Jean, bahkan kalau dapat dikatakan mereka adalah BUCIN A.K.A Budak Cinta! intinya mereka tidak mau terpisah bahkan pada saat mereka menjadi mahasiswa, karena itu mereka merencanakan untuk masuk ke Stanford. 

Lucky for Peter! dia diterima di Stanford sedangkan Lana-Jean tidak diterima di Stanford. Hal tersebut sempat membuat Lana-Jean menjadi sangat sedih dan sangat takut untuk memberitahu Peter tentang hal tersebut. But guess what? Lana-Jean di terima di UC Berkeley dan juga di NYU!

Hal tersebut sempat menjadi perdebatan bagi dirinya sendiri apakah dia harus masuk ke UC Berkeley atau NYU. Jika ia masuk ke UC Berkeley, bertemu dengan Peter yang di Stanford lebih mudah, bahkan setiap minggu mereka dapat bertemu tetapi jika ia masuk ke NYU jarak antara mereka sangat jauh. 

Kesalahpahaman antara mereka berdua mulai muncul, mereka mulai dihantui dengan ketakukan yang mereka hindari yaitu long distance relationship atau LDR. Untuk pasangan yang sudah berpacaran, siapasih yang siap dengan LDR? bahkan Lara-Jean dan Peter tidak mau hal tersebut terjadi dengan mereka berdua. Study tour mereka ke New York membuat Lara-Jean merasakan love at the first sight dengan kota tersebut. Mereka berdua mencari jalan keluar demi hubungan mereka.


Perjalanan mereka tidak berhenti sampai disitu, mereka harus melalui acara kelulusan dan juga Prom!. Prom menjadi salah satu acara yang sangat ditunggu oleh senior di SMA untuk bersama-sama berdansa bersama teman-teman sebelum berpisah untuk mengejar masa depan masing-masing. 

Bahkan saya juga merasakan bagaimana euphoria yang dirasakan pada saat prom rasa senang dan juga sedih menjadi satu untuk mengenang dan merayakan kebersamaan selama SMA saat menjadi freshman hingga menjadi senior, ditambah juga dengan nominasi prom king and queen di tiap angkatan!

Menurut saya, film teen romance ini mengajarkan kita bagaimana kita akan masuk ke dunia yang lebih dewasa dengan bagaimana kita menghadapi sebuah masalah dan juga berpikir lebih matang dalam memilih sebuah keputusan. Thru ups and down juga pastinya dengan perang dengan diri sendiri bagaimana kita menentukannya. 

Sama seperti Lara-Jean yang dilema dengan pilihannya. Film ini memberikan kita sebuah pelajaran mengenai perjalanan menuju adult hood yang ditakutkan oleh remaja yang akan menginjak dunia perkuliahan, menurut saya juga pengambaran Peter yang awalnya kelihatan tidak menerima dengan keputusan Lara-Jean yang akan mengambil NYU sebagai pilihannya, kesan awal saya melihatnya seperti Peter menjadi egois dengan hal tersebut, Lara-Jean mempunyai masa depan juga dengan hal tersebut, tetapi mereka akhirnya mendapatkan jalan keluar terhadap permasalahan mereka. 

Kedewasaan mereka menjadi salah satu kunci mereka dalam mengatasi batas yang ada antara mereka berdua, masa depan menjadi penting bagi mereka berdua dan kisah cinta mereka pun tetap mereka perjuangkan bagi mereka,  dengan satu kuncinya KEPERCAYAANNYA. 

Film trilogi To all The Boys juga bukan hanya menyajikan mengenai kisah cinta mereka saja, tetapi juga mengenai keluarga, sisterhood, friendship dan salah satunya juga tentang berdamai dengan masa lalu, seperti hubungan Peter dan ayahnya. Karena dari itu saya mengatakan dari awal bahwa film ini sangat asik ditonton bersama teman, pacar, dan bahkan mama kalian untuk spending time bersama dengan orang yang kalian sayang. Sebelum menonton film To all The Boys: Forever and Always, kalian bisa melakukan movie marathon dengan dua film dari adaptasi Jenny Han yang menjadi bagian dari Trilogi film ini yaitu To All the Boys I've Loved Before dan To All the Boys: P.S I Still Love You di platform Netflix.

 Happy Watching! (´ ꒳ ` ✿)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun