Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kembara Asyik: Berliterasi Sembari Menikmati Kopi

13 Juli 2024   17:00 Diperbarui: 13 Juli 2024   17:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Instagram.com/syifawidigdo

Berlibur adalah tentang menikmati momen, menjelajahi tempat-tempat yang baru, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Pun tak hanya tentang bersenang-senang, berlibur juga tentang belajar dan bertumbuh. Menuliskan pengalaman selama liburan misalnya, atau bahkan mengabadikan setiap momen bertamasya menjadi hal yang produktif dengan membagikannya kepada khalayak.

Apalagi dimasa era digitalisasi ini, tiap moment tak lepas dari sebuah konten. Tentunya konten-konten edukatif kan ya, karena karena dimasa sekarang melalui segenggam tangan dapat dipelajari melalui gadget. Sama halnya dengan sebuah momen, dapat kita abadikan menjadi konten yang diabadikan dan bermanfaat bagi khalayak.

Guys, seminggu yang lalu saya bersama istri dan anak-anak  berlibur ke Yogyakarta. Sebenarnya tak terencana untuk menapaki kembali dikota ini, awalnya saya dan istri hanya mengantar si sulung untuk mondok di salah satu Ponpes di Kuningan, Jawa Barat. Hingga akhirnya, terbersit untuk mampir sejenak sembari momong anak-anak ke Yogyakarta.

Ya, Yogyakarta merupakan saksi bisu perjalanan hidup saya berproses di kota pelajar ini, selain di Pekalongan tempat saya dilahirkan dan Jombang sewaktu saya nyantri dulu. Kurun medio tahun 1996 saya kuliah di UGM, kuliah sembari mondok di Ponpes Wahid Hasyim Nologaten, hingga saya turut turun ke jalanan bersama-sama mahasiswa lainnya menuntut reformasi 1998. Tak hanya itu, saya bertemu dengan sang pramesawari-pun juga di Yogyakarta,  yang juga sama-sama aktif di organisasi perkaderan yang sama.

Ada cerita menarik ini selama perjalanan saya ke Yogyakarta kali ini, saya bersama istri menyambangi rekan sejawat saya sewaktu berproses di PB HMI, namanya mas Muhammad Syifa Amin Widigdo. Mas Syifa-panggilan akrabnya- adalah mantan Sekretaris Jenderal PB HMI dimana saya menjadi staffnya beliau kala itu.

Foto: Instagram.com/syifawidigdo
Foto: Instagram.com/syifawidigdo

Mas Syifa yang juga salah satu dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Yogayakarta (UMY) ini memang seorang pengader dan pendidik tulen. Bahkan, rumahnya saja di bilangan Bantul sana disetting menerapkan Wonder Home Library, yaitu rumah dengan konsep Rumah Plus Perpustakaan dan Ruang Ekspresi. Mengutip pemikiran dari Barbara Tuchman Wertheim seorang sejarawan dan penulis berkebangsaan Amerika, "Buku adalah pembawa peradaban. Tanpa buku, sejarah itu sunyi, sastra itu bodoh, sains lumpuh, pemikiran dan spekulasi terhenti. Buku adalah mesin perubahan, jendela di dunia, mercusuar yang didirikan di lautan waktu.", mungkin itu yang sedang diejawantahkan oleh seorang mas Syifa kepada generasi penerus dan lingkungan sekitar. Pun disela waktu luangnya, beliau bersama mbak Melani-istri tercintanya-,  mengelola "Wonder Home Library-nya" yang dilengkapi adanya  kafe "Teras Kopi",  program bimbingan belajar, dan studio podcast miliknya.

Awal mula masuk rumah ini saya merasa nyaman, parkirnya luas, suasananya asri, bahkan anak-anak saya merasa dirumah sendiri memburu dan membaca buku-buku kesukaanya yang terpampang dirak dan membacanya. Iya memang, saya dan Sukma-istri saya- dirumah, kerap mengenalkan anak-anak saya literasi semenjak dini. Tohpun ada gadget, saya dan istri sepakat gadget itu sebatas untuk mengenalkan teknologi kepada anak-anak. Ya, karena penggunaan gadget secara berlebihan kepada anak-anak tanpa pengawasan ortu akan menjadi candu dan membahayakan pada tumbuh kembang anak.


Sayapun akhirnya didaulat untuk menjadi "narasumber dadakan"  di podcast Wonderhome Library yang beliau kelola sekaligus menjadi "anchornya". Isi diskusinya ringan dan mengalir, mau tahu apa isi pembicaarn kami berdua? Yuk kepoin kanal Youtube Wonderhome Library dan tunggu release video kami, serta jangan lupa bagi kamu-kamu pejuang-pejuang muda pecinta literasi, silahkan mampir di Teras Kopi di Bakung, Bangunharjo, Kepanewon Sewon,  Bantul, Yogyakarta. Teras Kopi buka setiap hari loh mulai pukul 10.00 hingga pukul 21.00, pun di Teras Kopi menawarkan beragam varian minuman kopi kekinian dan jajanan yang ramah dikantong. Tak hanya itu, kamu-kamu bisa kok sembari ngopi juga menambah wwasan literasi, ditunggu yach []

Artikel-artikelku yang lain dapat dibaca di sini ya... :

Trah Kiai Ageng Besari Ponorogo Sambangi Joglo Anies Baswedan 

Orang Miskin dan Polisi Baik Hati Pembawa Bantuan Tuhan

Halalbihalal di rumah Mas Anies Baswedan

Belajar Arti Kesabaran yang Tak Terbatas

Tahun Baru Hijriyah dan Spirit Transformasi Diri  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun