Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengisi Diskusi Peran Milenial Dalam Politik

14 November 2023   08:45 Diperbarui: 14 November 2023   09:17 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : instagram.com/chozin.id

 Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia akan didominasi oleh kelompok Generasi Milenial dan Generasi Z. Siapa itu kelompok Generasi Milenial dan Generasi-Z? generasi Milenial atau generasi Y merupakan mereka-mereka  yang  lahir antara tahun 1981-1996, sedangkan Generasi Z merupakan mereka-mereka yang lahir pada tahun 1995-2010, sederhananya merupakan kelompok generasi  yang lahir di akhir abad 20 atau awal abad 21.

Minggu 12 November 2023 saya menjadi salah satu pembicara dalam dialog publik "Milenial Dalam Politik" yang dihelat oleh relawan SOHIB Indonesia. Selain saya, ada H. Ismail yang juga menjadi pembicara. Beliau adalah anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS. Tema diskusi sore kemarin itu menarik, "Tolak Golput: Peran Milenial melawan Antipati Politik".

Foto : instagram.com/chozin.id
Foto : instagram.com/chozin.id

Golput adalah singkatan dari Golongan Putih.  Merupakan tindakan abstensi, tidak memberikan suaranya dalam Pemilu. Adalah mereka-mereka yang dalam proses pemungutan suara tidak memberikan suara ataupun tidak memilih satupun calon pemimpin. Pada tahun 1971 gerakan Golput di motori oleh aktivis Arief Budiman, dengan cara tetap datang ke bilik suara akan tetapi tidak mencoblos salah satu kontestan yang tertera di kertas pemilihan melainkan mencoblos bagian putih dari kertas tersebut. Itulah kenapa - mungkin - kemudian disebut golongan putih (golput).

Yuk Baca artikel-artikelku yang lain di sini... :

Dukungan para Pelaut untuk AMIN 

Menyambangi Ponpes Al Hikmah-Al Hidayah di Sidoarjo  

Ini Doa Gus Ali, Kyai Kharismatik Sidoarjo untuk AMIN

Bersua dengan Rakan Seperjuangan di Negeri Jiran

Sholawat Asghil Itu Ditiupkan di Jogja, Dihentakkan di Malang


Waktu itu, Golput adalah bentuk protes karena yang terpilih itu-itu saja. Presidennya juga orang yang sama, meskipun partainya banyak variasinya. Oleh karena itu, waktu itu Golput adalah bentuk perlawanan dari monolitikisme dan keotoriteran dalam politik.

Menurut saya, dalam konteks sekarang tindakan tersebut kurang pas. Sebab alternatif sebenarnya banyak. Justru dimasa sekarang ini harus memilih agar kita bisa mendapatkan alternatif pemimpin  yang pas. Apalagi anak muda, yuk jadikan kesempatan Pemilu ini untuk memilih pemimpin yang memahami aspirasi kaum muda.

Saya mengajak kepada segenap anak-anak muda Generasi Milenial dan Generasi Z yang merupakan penerus estafet kepemimpinan Nasional,  yuk turut serta mengawal iklim demokrasi yang sehat di negeri ini dengan terlibat secara positif dalam politik untuk tidak Golput apalagi antipati terhadap politik. Karena anak-anak muda yang berintegritas berperan besar untuk menentukan arah dan nasib bangsa ini kedepan. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun