relawan yang beragam latar belakang.
Banyak kisah cerita kerelawanan baik yang menggelitik maupunyang memantik inspirasi selama saya berkecimpung dan melakoni dalam dunia kerelawanan. Tentunya  hal inilah karena karakter persona dari berbagaiGuys, kali ini saya akan cerita kisah bu Farida Islahiyah atau yang akrab dengan panggilan teh Ida. Teh Ida merupakan salah satu perempuan hebat yang tergabung dalam relawan mak-mak  AMIN atau yang disingkat MANIES.
Kemarin pada Rabu 27 September 2023 yang lalu saya bertandang di  Kafe Sosial Pedjuang Lebakbulus Jakarta Selatan untuk menemui beberapa simpul relawan dan beberapa agenda. Kebetulan di kafe yang letaknya tak jauh dari  Stasiun MRT Jakarta itu, saya "ketamuan" dua sosok perempuan hebat relawan Mak-mak AMIN, salah satunya adalah teh Ida.
Mereka membawa oleh-oleh cerita perjalanannya selama sepuluh hari keliling Jawa Tengah dan Jawa Timur lebih dari 3.000 km yang secara swadaya menemui pejuang-pejuang AMIN (Anies-Muhaimin) di daerah dan merajutnya menjadi kekuatan voters.
Yuk Baca artikel-artikelku yang lain di sini... :
Cerita Kyai Chudlori Tegalrejo Saat Mondok di Tebuireng
Awal Kenal Anies, Simpati Karena Rendah Hati
Salah satu yang mengagumkan saya adalah ketika teh Ida menuturkan kisahnya, meskipun ia sudah berumur di atas 60 tahun kuat menyetir mobil sendiri selama berhari-hari bahkan tanpa ada pengganti melahap jalanan sepanjang Jateng dan Jatim. Wah dalam hatiku pun bergumam, ngalah-ngalahin driver bus AKAP saja nih.
Sekelumit kisah di atas menjadi pelajaran buat kita nih guys. Di kala ada sekelompok bapack-bapack lanjut usia sedang  menggalau membangun koalisi mempertahankan dinastinya, eh nyatanya di sisi lain ada emak-emak lanjut usia ini justru memperjuangkan anak orang lain untuk melakukan perubahan terhadap bangsa dan negerinya.
Oma dari Keira dan Deiga ini juga menuturkan, telah singgah dibebertapa kota di Jawa Timur dari Surabaya lanjut ke Banyuwangi dan Malang. Tak berhenti disitu, dari kota yang identik dengan buah Apelnya, teh Ida melanjutkan safarinya ke Jawa Tengah tepatnya ke kota Solo (Surakarta), lalu meneruskan ke Kendal dan terakhir ke Pekalongan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Srikandi MANIES inipun beragam. Di kota pahlawan Surabaya, beliau dan rekan-rekan turut menghadiri Deklarasi DPD MANIES yang terdiri atas 13 DPD, pun juga turut andil dalam deklarasi di kota paling ujung timur pulau Jawa, Banyuwangi. Dari Banyuwangi bertolak ke Malang turut sounding program pembentukan MANIES DPD Malang dan menemui calon legislatif dari NASDEM. Pun demikian, kesempatan yang langka ini ia lakukan juga untuk berkeliling  belanja masalah dengan masyarakat sekitar dan beberapa petani Apel terkait atensi pasangan AMIN kedepan atas kesejahteraan para petani Apel dan potensi wisata diperkebunan Apel.
Ibu dari tiga anak yang juga pecinta fotografi ini juga berperan dalam deklarasi DPD MANIES Solo Raya. Dalam kesempatan ngobrol singkatnya, sekuncup asa harapannya atas negeri ini bahwa apa yang ia lakukan saat  ini bukan semata-mata untuk dirinya sendiri tetapi untuk generasi penerus yaitu anak-cucunya.
Ingat, guys! Emak-emak adalah species terkuat di dunia. Endurance dan persistensinya tak akan ada yang mampu menandinginya. Keahliannya yang multi-tasking yang dapat mengerjakan beberapa hal sekaligus mulai dari mengurus pekerjaan rumah, mengurus anak, dan berbagai hal lainnya yang terkadang bagi kita-kita kaum bapack-bapack adalah hal yang rumit. Amazing!
Saya jadi teringat quote Oprah Gail Winfrey atau Oprah Winfrey seorang host kenamaan acara The Oprah Winfrey Show, bahwa petualangan terbesar yang kau bisa lakukan adalah memperjuangkan mimpimu menjadi kenyataan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H