Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih baik turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kisah Ibu Sosialita dan Ibu Penjual Buah

11 Agustus 2023   17:00 Diperbarui: 11 Agustus 2023   17:03 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: twitter azabkuburpedih 

Alkisah, ada penjual buah-buahan di perempatan yang lapaknya di pinggir jalan dekat perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Suatu saat tiba-tiba berhentilah sebuah mobil Alphard persis di depan lapak buahnya. Dalam mobil tersebut merupakan serombongan ibu-ibu dengan penuh gaya, pakaian mewah, dan gemerincing perhiasan emas di lengan dan jarinya.

Dengan gaya pongahnya, ibu tersebut menawar buah-buahan yang tersaji dilapak untuk dijual. Pun cara menanyakan harganya sambil meletakkan telapak tangan dan jari-jemarinya sambil digerakkan sehingga memantik suara gemerincing logam mulia itu dan mengkilatnya warna gelang dan cincin emasnya mamancar ke ibu penjual buah. Mungkin, maksudnya memanglah ingin memamerkan perhiasan emasnya sebagai pengakuan bahwa ia adalah sebagai orang kaya.

Dalam hati ibu penjual buah: "sialan, mentang-mentang orang kaya, menawar dagangnku aja pake nonjolin perhiasan emasnya. Emang yang kaya elu doang...?"

Saat ibu pembeli menanyakan kembali, "buah yang ini harganya berapa..?

Sang ibu penjual-pun sambil mendongakkan wajahnya menjawab: "Yang itu harganya SEHULUH RIHU" (maksudnya, sepuluh ribu).

Ibu penjual itu mengatakan sepuluh ribu dengan "sehuluh rihu" maksudnya agar giginya kelihatan. Ternyata gigi si ibu penjual dipasangi emas. Ia ingin menunjukkan bahwa walaupun penjula buah, dirinya juga kaya sehingga bisa pasang emas di giginya. []

Baca artikel-artikelku yang menarik di sini, yuks... :

Estetiknya Masjid Al-Ghofilin di Jember 

Ini Makna Filosofis di Balik Kafe Pedjuang    

Ziarah Nyai Nihayah, Perintis IPPNU dari Jember

Survei Terbaru, Suara Anies Baswedan Melonjak Berkat Relawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun