Ditemui saat peresmian Kafe Sosial Pedjuang Bandung dan Imah Anies yang berlokasi di Jalan Arcamanik Endah Nomor 64, Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 4 Agustus 2023, Muhammad Chozin Amirullah mengungkap makna filosofis dari Kafe Pedjuang!.
"Kata pejuang sendiri itu selain mengandung makna yang dalam, itu juga sering diucapkan oleh Mas Anies. Jadi beliau sering sekali mengucapkan istilah pejuang ini," kata Chozin yang menggunakan syal bertuliskan #SayaIndonesia.
Ketua Pembina TurunTangan itu lalu mengaitkan kata Pejuang dengan pahlawan di masa kemerdekaan, baik sebelum maupun setelahnya. "Dan memang pejuang itu ya dulu juga ketika kemerdekaan, para pahlawan itu kan juga kita menyebutnya sebagai pejuang. Orang yang sedang berjuang," jelasnya kepada KBA News.
Chozin kemudian memberikan tafsir yang lebih luas akan makna pejuang dalam konteks masa kini. "Tetapi dalam konteks kekinian, makna pejuang juga luas. Tidak hanya sekadar, bukan hanya pejuang kemerdekaan, tapi kan bisa kita perluas dengan pejuang keluarga, pejuang cuan, termasuk pejuang cinta. Ya, kan?" ujarnya dengan segenggam senyuman.
Lebih jauh, mantan staf Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta menambahkan bahwa orang yang serius mewujudkan cita-citanya juga disebut pejuang. "Orang yang bekerja keras, orang yang serius untuk mengejar cita-citanya, mereka pada akhirnya adalah pejuang. Kalau dalam bahasa Arab, mujahid namanya. Kan, gitu," paparnya bernada retoris.
Ia mengharapkan nama Pedjuang dapat memberikan inspirasi bagi siapapun yang datang berkunjung ke kafe untuk ngopi-ngopi. Dan kafe tersebut terbuka untuk umum serta lintas generasi dan preferensi politik.
"Jadi memang nama ini, harapannya, itu bisa menjadi semacam inspirasi buat siapapun yang datang ke sini, nongkrong di sini, ya, terutama relawan-relawan yang suka nongkrong di situ. Dengan kata Pedjuang, itu ketika datang aja itu sudah semangat. Saya ngopi di tempat yang memang isinya para pejuang. Begitu," jelas Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2009-2011 dalam Kongres ke-27 di Yogyakarta.
Chozin menilai bahwa kopi identik dengan perjuangan. Dengan menggunakan ejaan lama "dj" pada kata Pedjuang bertujuan untuk menumbuhkan semangat kepahlawanan yang ditransformasikan ke masa kini.
"Dan 'dj' itu ya sebenarnya karena ejaan lama, kan. Jadi itu hanya sebagai, semacam, kesannya itu ada semangat heroisme masa lalu juga yang kita ingin bawa dari sejak zaman sebelum kemerdekaan," ungkap sarjana lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2004.
Sosok kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah yang mengkhatamkan pendidikan masternya di Ohio University, Amerika Serikat dengan konsentrasi di Internasional Studies itu akhirnya mengungkap rahasia tanda seru di belakang kata Pedjuang.