Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih baik turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Stadion JIS dan Ironi Warga Kampung Bayam

24 Juli 2023   07:30 Diperbarui: 24 Juli 2023   07:33 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : M Chozin Amirullah (Pemerhati Sosial dan Kampung-Kota)

Jakarta International Stadium (JIS) belakangan ini kembali jadi perbincangan netizen di seluruh Indonesia. Hal ini terkait dengan rencana PSSI dan pemerintah yang akan menggunakan stadion tersebut sebagai salah satu venue tempat digelarnya Piala Dunia U17 di Indonesia. Perhelatan tersebut rencananya akan digelar tanggal 10 November-2 Desember 2023 mendatang.

JIS jadi perbincangan dan perdebatan hangat oleh netizen terkait dengan standar stadion yang dianggap tidak memenuhi standar FIFA. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua PSSI yang merangkap Menteri BUMN Erick Thohir plus Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Banyak dari kalangan netizen menyatakan pernyataan kedua tokoh publik tersebut lebih bersifat politis, dibanding urusan teknis.

Seolah-olah hanya JIS yang tidak memenuhi standar FIFA, karena informasi terntang JIS yang di-blow up. Sementara stadion lainnya tidak disentuh sama sekali. Bila memang tidak bersifat politis, harusnya semua stadion dikunjungi dan dijelaskan apakah adalah kekurangannya dan perlu direnovasi juga? Nyatanya tidak. Seolah-olah hanya JIS yang tidak memenuhi standar FIFA.

Terlepas dari polemik tentang JIS, ada masalah lain yang tak kalah penting dibanding urusan stadion untuk venue Piala Dunia U17. Urusan ini menyangkut nasib rakyat jelata, yaitu warga Kampung Bayam. Mereka adalah pihak yang merelakan tempat tinggalnya dijadikan stadion megah ini. Sayangnya, nasib mereka terkatung-katung hingga hari ini.

Warga Kampung Bayam ketika proses pembangunan stadion JIS bertindak kooperatif. Tidak melakukan penolakan dengan frontal. Pemerintah DKI Jakarta yang waktu itu dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan memang menerapkan konsep city of collaboration. Membangun kota dengan berkolaborasi dengan warga. Karena itu, warga menerima dengan sukarela dan mendukung kebijakan tersebut.

Anies Baswedan kala itu juga menyatakan bahwa warga Kampung Bayam juga akan tinggal di sekitar JIS, karena warga menjadi bagian dari kemajuan JIS. Kerelaan warga dalam mendukung berdirinya JIS adalah sebuah sikap dan upaya luar biasa dalam memajukan Jakarta.

Pembangunan Kampung Susun Bayam terlihat lancar dan baik-baik saja sampai diresmikan oleh Anies Baswedan pada Oktober 2022. Warga pun terlihat akan segera melakukan serah terima kunci dengan Jakpro sebagai pengelola. Tak ada yang aneh dan keraguan dari warga ketika Kampung Susun Bayam diresmikan.

Foto: KOMPAS.com/Xena Olivia 
Foto: KOMPAS.com/Xena Olivia 

Masalah muncul saat terjadi peralihan kepemimpinan dari Gubernur Anies Baswedan kepada PJ Gubernur Heru Budi Hartono. Warga Kampung Bayam yang awalnya berharap segera mendapatkan kunci dan menghuni Kampung Susun Bayam. Sayangnya, harapan tersebut perlahan-lahan seolah menguap.

Warga Kampung Bayam tak segera mendapat kejelasan mengapa mereka tidak bisa segera menempati Kampung Susun Bayam. Pihak Jakpro maupun PJ Heru Budi tidak menjelaskan dengan terang apa masalah sesungguhnya. Alasan yang diajukan kepada warga adalah terkait kepemilikan lahan. Menurut Jakpro lahan tersebut masih milik Dinas Pemuda dan Olahraga. Namun, kapan proses perpindahan aset ini akan selesai, Jakpro tak memberikan garansi. Padahal proses bersuratnya sudah dilakukan sejak 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun