Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih baik turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengisi Advanced Training di PII

22 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 22 Maret 2023   06:52 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Pribadi chozin.id

Hari-hari hampir tak pernah sepi dari perkaderan. Untuk siapapun yang merasa mendapatkan amanah kepemimpinan, maka perkaderan adalah kunci dasar mengawalinya. Beberapa hari yang lalu, saya mengisi acara Advance Training yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) di gedung PDHI, bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Bagiku, kepemimpinan merupakan sebuah riset dan keterampilan praktis yang mencakup kemampuan individu  di sebuah organisasi untuk memimpin dan memberikan bimbingan kepada orang lain, tim, disebuah komunitas atau organisasi.

Izinkan saya menukil kutipan Agus Salim salah satu guru bangsa ini, bahwa "Leiden is lijden, leiden is dienen", artinya adalah memimpin itu menderita, memimpin adalah melayani.  Maksudnya adalah bahwa memimpin sebuah komunitas atau organisasi adalah pelayan bagi yang lain, untuk memupuk semangat dan memotivasi anggota yang lain agar selaras dengan tujuan bersama, memimpin bukanlah untuk memperkaya diri sendiri.

Foto : Dokumen Pribadi chozin.id
Foto : Dokumen Pribadi chozin.id
Kebetulan dalam kegiatan Advance Training PB PII ini, saya mengisi materi tentang pergerakan dan community empowerment. Tema ini merupakan keseharian aktivitas saya, hingga saya bisa cerita panjang lebar soal ini, tak hanya dalam kerangka teori namun juga praksis sehari-hari.

Oh iya, sebagai individu yang pernah di kader di PII sewaktu menempuh sekolah menengah dulu, saya turut larut  dalam perkaderan sebuah organisasi yang menentang rezim kala itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Akan tetapi militansi dalam pergerakan terbangun dati situ. Kegigihan dalam memperjuangkan idealisme mendapatkan persemaiannya zaman itu.

Kini saatnya saya untuk bayar balik, pada komunitas atau organisasi yang pernah mengkaderku itu. Setidaknya dengan menghadiri langsung undangan mengisi salah satu sesi perkaderan yang diselenggarakan. Bagiku, orang-orang terdidik mempunyai kewajiban untuk membayar balik hutang kolektif dengan turut mendidik saudara sebangsa yang belum terdidik.

Foto : Dokumen Pribadi chozin.id
Foto : Dokumen Pribadi chozin.id
Tak hanya itu, selain bertujuan memotivasi orang lain atau anggotanya untuk melakukan hal baik dan memaksimalkan kemampuan dalam diri, kepemimpinan juga turut mempersiapkan generasi penerus untuk melanjutkan estafeta perjuangan.

Untuk segenap kader dan alumni organisasi ini yang nanti pada 4 Mei menggenapi usia yang ke 76 tersebut, tetap bumikan semangat "tandang ke gelanggang walau seorang".[]

Yuk baca artikel-artikelku yang lain:

Ini Bukanlah Wisata Bencana tapi Ladang Kebaikan untuk Saling Bantu Sesama 

Kampung Literasi Balebuku di Palmeriam, Jaktim

Ini Keren! Rekan Indonesia Jakut Gelar Aksi Peduli untuk Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sekali Layar Terkembang, Nyalakan Kebaikan Berpijar dari Bumi Sulawesi

Seuntai Pengingat dari Gerakan Gadget Sehat di Medan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun