Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia berawal ketika PBB menggelar konferensi pertama tentang lingkungan hidup yang menghasilkan Deklarasi Stockholm pada tanggal 5 Juni 1972. Sejak itulah, tiap tanggal 5 Juni diselenggarakan peringatan Hari Lingkungan Hidup se-dunia. Tahun 2021 ini tema besarnya adalah "restorasi lingkungan hidup". Tema ini dilatarbelakangi oleh makin masifnya tingkat perusakan lingkungan hidup oleh ulah manusia. Restorasi dimaksudkan untuk bersama-sama mengembalikan kondisi ekosistem kita seperti semula.
 video singkat cara hidup ramah lingkungan di rumah
Apa saja yang bisa kita lakukan secara mikro di rumah tangga? Saya sudah lama mempraktikkan beberapa hal di rumah, yang memang saya dedikasikan untuk berkontribusi pada lingkungan:
1. Pilah sampah dari rumah; kami memisahkan sampah organik dan non-organik sejak dari dapur. Sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, sayuran, dedaunan, dan sebagainya kami olah menjadi pupuk organik (kompos). Yang kami taruh di bak sampah hanyalah yang non-organik, jadi tukang sampah hanya mengangkut sampah non-organik. Ini sekaligus meringankan beban mereka bukan? Karena volume yang harus diangkut berkurang.
2. Buat sistem composting di lingkungan rumah; sampah-sampah organik kami tampung di dalam bak composting yang kami desain secara khusus. Kami panen pupuk secara rutin dan digunakan untuk merawat tanaman di sekitar rumah. Pupuk organik cair (POC) kami bisa panen setiap dua minggu sekali, bisa digunakan untuk campuran air menyiram tanaman. Pupuk kompos padat kami bisa panen satu tahun sekali.
3. Hemat energi; kami berusaha menggunakan listrik seefisien mungkin, mematikan alat-alat elektronik yang tidak digunakan. Gunakan alat-alat listrik yang efisien energi, misalnya, gunakan lampu LED karena lebih hemat energi dari pada lampu pijar.
4. Memasang solar panel; listrik di rumah kami hybrid: PLN dan Solar. Sebab kami memasang solar panel berkapasitas 2300 kwh sehingga signifikan mengurangi konsumsi listrik dr PLN yg sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil. Meteran listrik di rumah export-import: waktu siang rumah kami menjual pulsa listrik ke PLN, waktu malam kami konsumsi listrik dari PLN. Selisih jual-beli itulah yang kami bayar ke PLN. Memang perlu sedikit investasi untuk memasang solar panel di rumah. Sebagai gambaran, untuk kapasitas daya 2300 diperlukan biaya sekitar 30 jutaan. Tapi jangan kuatir, investasi tersebut akan break event point setelah 5-7 tahun, dan selanjutnya kita berarti mendapatkan listrik gratis.
5. Menanam tanaman dan berternak di sekitar rumah. Rumah kami penuh dengan tanaman berbagai jenis, menanam sebagai kegiatan rutin setelah bangun pagi. Bukan hanya di rumah, bahkan lingkungan tetangga juga kami tanami dan rawat, mereka happy dengan cara kami. Tanaman menambah menjadi supplier oksigen bumi dan filter debut alami di rumah kami. Lantai 1 rumah kami dingin meski tanpa AC sebab dikelilingi oleh tanaman. Juga sedikit debu karena ada filter alami dari dedaunan tanaman. Kami juga memelihara beberapa jenis ikan, sebagian untuk hiasan sebagian lagi untuk ikan konsumsi. Juga ada lebah madu yang menjadi pemakan bunga-bunga yang kami tanam dan hasil madunya bisa kami konsumsi langsung. Â Fyi,... atas pagar rumah kami adalah jalanan rutin untuk musang pandan melintas, yang kalau lewat menebarkan bau wangi pandan. Kami tak pernah menangkapnya dan membiarkamnya hidup liar lingkungan tak jauh dari rumah
6. Memasang grease trap di saluran pembuangan rumah tangga. Guna grease trap adalah untuk memfilter lemak dan minyak yang ikut mengalur bersama aliran buangan rumah, terutama dari bekas cucian perkakas dapur. Kami saring supaya air yang terbuang ke selokan sudah dalam keadaan bebas lemak yang sulit didegradasi oleh tanah. Grease trap juga berfungsi mencegah pemampatan saluran2 pipa pembuangan.
7. Memanfaatkan exhaust udara buangan AC untuk pemanas air. Pemanas air kami sama sekali tidak menggunakan listrik, melainkan memanfaatkan udara buangan AC untuk memanaskan air. Ada produk khusus pemanas air disambungkan ke exhaust AC yang bisa dibeli dipasaran.
8. Mengutamakan menggunakan transportasi umum. Saya lebih memilih menggunakan transportasi publik untuk pergi-pulang dari kantor dari pada menggunakan kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi sering nganggur di rumah. Tetapi setidaknya itu bisa mengurangi kontribusi kami pada emisi karbon di udara.
9. Tidak membeli air galonan, tidak memasak air minum, melainkan menggunakan filter sendiri untuk air minum.
10. Mengurangi penggunaan plastik, terapkan prinsip 3R (reduce, re-use, recycle). Kantong plastik yang bias akita dapat saat membeli makanan atau barang, jangan langsung dibuang. Simpan itu, dan gunakan lagi sebagai tempat sampah. Prinsipnya, jangan mau menggunakan untuk sekali pakai.
11. Tidak berlebihan dalam makanan, konsumsi hanya makanan yang sehat dan lokal. Makanan sangat menentukan dalam Kesehatan kita. Kurangi mengkonsumi makanan yang mengandung pengawet, utamakan makanan yang masih alami dan datang dari lokal. Kenapa lokal? Karena makanan yang didatangkan dari jauh artinya telah menghabiskan emisi karbon banyak untuk proses pengirimannya. Disamping itu, konsumsi barang lokal berarti mendukung ekonomi lokal bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H