Cara lain juga bisa dilakukan, misalnya dengan mengumpulkan alumni pada satu tempat dalam sebuah acara temu alumni. Cara ini cukup efisien bagi komisariat untuk bisa bertemu dengan banyak alumni dalam satu waktu, akan tetapi bagi alumni kadang kurang diminati. Selain mereka kadang tidak bisa menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal pertemuan, mereka terkadang akan lebih senang jika langsung didatangi ke rumahnya. Dengan langsung didatangi ke rumahnya, alumni aka lebih merasa intim dengan komisariat dan dia juga bisa tunjukan ke keluarganya mengenai sejarah masa lalunya. Jika memutuskan untuk mengumpulkan alumni pada suatu tempat, maka dibutuhkan kontak salah satu alumni yang "berpengaruh" untuk menjadi juru bicara komisariat mengundang mereka. Oleh karena itu, komisariat perlu tahu peta alumni di sebuah kota, siapa-siapa saja alumni yang berpengaruh di kota tersebut.
 Selain berkunjung ke alumni, yang tak kalah pentingnya juga adalah berkunjung ke lembaga-lembaga atau lokasi-lokasi yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan para kader. Setelah mendapatkan surat resmi dari komisariat mengenai rencana kunjungan jauh-jauh hari sebelumnya, biasanya lembaga-lembaga yang dituju akan mempersiapkan ruangan dan informasi. Usahakan untuk datang tepat waktu dan memanfaatkan waktu kunjungan tersebut dengan sebaik-baiknya. Carilah peluang-peluang kerjasama, beasiswa, dana jika perlu pekerjaan ke lembaga tersebut.
Tahap IV: Pasca Muhibah        Â
Sudah menjadi kebiasaan kita, selesai muhibah kita lupa untuk terus membina hubungan dengan alumni. Kesibukan kita dengan kegiatan akademik dan aktivisme kemahasiswaan manjadikan kita lupa untuk memberikan update laporan kepada alumni. Padahal alumni akan sangat senang seandainya ada update laporan kegiatan secara rutin. Dengan adanya laporan, alumni menjadi tahu bahwa dana dan support lain yang merek sumbangkan untuk komisariat bermanfaat.
Oleh karena itu, usahakanlah untuk selalu rutin mengirim surat kepada alumni! Surat tersebut bisa berupa surat ucapa terima kasih, surat ucapan selamat, kiriman hasil publikasi komisariat dan sebagainya. Meskipun sudah selesai muhibah, hubungan dengan alumni perlu dipertahankan melalui koresponsi sampai pada acara muhibah selanjutnya. Saya kira ide untuk membuat buletin bulanan (atau barangkali per-enam bulan) yang dikirim secara rutin ke para alumni akan merupakan ide yang bagus untukmempertahan kan jalinan silaturahmi komisariat dengan alumninya.
 Hal lain yang tak kalah pentingnya setelah melakukan muhibah adalah membuat laporan perjalanan. Terus terang, semenjak masa kepengurusan saya, sisi ini sering melupakannya. Padahal dokumentasi laporan perjalan akan sangat berguna baik bagi diri kita sendiri maupun bagi adik-adik komisariat. Bagi kita sendiri, pelakunya, dokumentasi muhibah akan menjadi kenangan sepanjang hidup, yang akan menjadi cerita indah di masa tua nanti. Sementara bagi adik-adik kita, dokumentasi perjalanan berguna untuk dipelajari guna memncipakan muhibah yang lebih baik di masa datang.
Penutup
Secara pribadi saya berharap agar komisariat bisa secara rutin melakukan perjalanan muhibah ke alumni-alumninya, minimal satu tahun sekali. Perjalanan muhibah komisariat akan sangat berguna baik untuk komisariat maupun untuk para kader peserta muhibah itu sendiri. Muhibah adalah jalan terbaik untuk mempertahankan jalinan ikatan emosional antara alumni dengan alumni, alumni dengan kader, dan kader sesama kader lainnya.
Muhibah adalah sarana silaturahmi yang cukup menyenangkan. Menurut Nabi dalam sebuah haditsnya: "Barangsiapa ingin dilebarkan jalan rizkinya dan di panjangkan umurnya, maka bersilaturahmilah" (HR. Bukhari-Muslim). Selamat bermuhibah, selamat bersilaturahmi, dan selamat berkelana. Yakusa,.... yakin usaha sampai ! Bahagia HMI !
Athens, Ohio, USA: January 21, 2008 |Â Penulis: M Chozin Amirullah, Ketua Umum HMI Komisariat Pertanian UGM Periode 1997-1998
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H