Rasanya belum genap 15 menit saya duduk di sini, di salah satu kursi di Rumah Relawan Pendopo di Jl. Panglima Polim. Tiba2 datang gojek membawa 2 box isinya stiker Anies-Sandi. Jumlahnya,.... tak tanggung2, 25 ribu biji.
Saya tanyak ke Vica,.... salah seorang relawan yang menerima kiriman gojek tersebut.
"Itu dari mana, Vic? Perasaan kita tidak pernah order ya?"
"Owh,... ini kiriman dari relawan, Mas." Jawabnya.
"Jadi kita gak bayar?", tanyaku lagi
"Enggak, Mas", jawabnya lagi.
Kemudian Vica menjelaskan, bahwa stiker itu memang sumbangan dari relawan. Relawan itu initialnya 'R' (saat menulis ini saya belum minta izin mencantumkan nama aslinya, jadi saya tulis inisialnya saja).
Ceritanya gini, waktu itu ada seorang relawan yang kerja di sebuah percetakan. Nah,... di tempat kerjanya banyak berserakan kertas2 bekas sisa potongan cetakan. Dari pada terbuang, dia menawarkan untuk dibuat saja menjadi stiker2 kecil asalkan dikirimkan desainnya dr Pendopo.
Melihat peluang tersebut, Vica langsung bertindak cepat. Saya masih ingat, sekitar beberapa hari lalu Vica mencari yang bisa ngedesain stiker seukuran kartu nama utk disebar ke relawan. Waktu itu sampai2 dibuat wa grup khusus utk para relawan yang bisa desain.
Dan hari ini, jadilah stiker ini,... stiker Anies-Sandi yang tanpa ongkos sepeserpun. Didesain secara bersama oleh relawan, dicetak oleh relawan, dengan menggunakan kertas sisa cetakan yang terbuang. Sebentar lagi, stiker itu akan disebarkan ke jejaring relawan yang sudah puluhan ribu jumlahnya
Menurutku ini sungguh keren! Ya, keren, sekeren-kerennya. Bagi saya, inilah salah bentuk praktis dari gagasan besar yang sering didengung-dengungkan oleh Mas Anies tentang membangun dengan pola GERAKAN, pola pelibatan. Masing-masing peduli, masing2 terlibat, masing2 turun tangan.
Pola GERAKAN sebenarnya adalah kata lain dari pola pendekatan gotong-royong, sebuah nilai luhur kemasyarakatan yang sejak dulu eksis dalam masyarakat kita. Gotong-royong ini masih eksis di perdesaan, tetapi di kota kebanyakan sudah mulai tergerus.
Mas Anies ingin mengembalikan itu, di Jakarta. Ingin mengajak setiap orang terlibat dalam pembangunan Jakarta. Makanya ia selalu bicara, "Yang kita butuhkan adalah bukan sekedar pemimpin kota, tetapi pemimpin masyarakat yang akan bersama-sama membangun kotanya". Dari situlah muncul jargon #MajuBersama.
Kita ingin, Jakarta jangan diurus oleh segelintir orang, Jakarta kita urus bersama-sama. Masing-masing dari kita peduli, masing-masing dari kita terlibat, masing-masing dari kita turun tangan.
Peristiwa di atas adalah sebuah potret kecil dari cara-cara gotong-royong. Vica hanyalah salah satu diantara sekian relawan yang terlibat dalam rantai proses tercetak ribuan stiker Anies-Sandi di Rumah Relawan PENDOPO. Mareka se-ide dengan gagasan GERAKAN-nya Mas Anies, mereka peduli, lalu aksi nyata dengan menjadi relawan, saling berkomunikasi dan mewujudlah rencana2 itu.
Rumah PENDOPO, 16 November 2016
#SalamBersama
Chozin AmirullahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H