Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pesan Mendikbud Anies Baswedan untuk Seluruh Jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

4 Maret 2016   15:56 Diperbarui: 4 Maret 2016   16:09 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Foto bersama mendikbud bersama staf kemendikbud sesuai arahan mendikbud untuk memakai kostum daerah, selasa 1/3/2016."][/caption]

Selasa, 1 Maret 2016 adalah kali ketiga buat kami di Kemdikbud memakai kostum daerah saat bekerja di kantor. Hal ini sesuai dengan edaran dari Sekjend Kemdikbud no.... Yang isinya menyatakan bahwa pada Selasa I dan III setiap bulannya, seluruh pimpinan dan staf Kemdikbud ngantor dengan menggunakan kostum daerah.

Berikut ini adalah pesan Mendikbud Anies Baswedan kepada seluruh staf mengenai pakaian adat tersebut:"


Assalamu'alaikum wr wb

Yth Ibu dan Bapak
Seluruh Kerabat Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Malam ini dalam perjalanan pulang ke rumah, saya melihat kembali foto-foto yang diunggah sore tadi oleh Pak Irjen di WA Grup. Berderet foto kita semua sedang berpakaian adat, dikirimkan dari berbagai satker dan unit.

Indonesia kita memang Raya. Sudah sering disebut bahwa pada kita ada lebih dari 300 suku bangsa, lebih dari 700 bahasa. Tapi itu bukan sekadar angka statistik penyemai decak kagum. Itu adalah ilustrasi kecil atas kebhinnekaan yang sesungguhnya. Di balik angka-angka itu adalah berjuta olah pikir, olah budi dan olah daya manusia Indonesia.

Kebhinnekaan itu tak boleh sekadar angka statistik untuk diketahui. Kebhinnekaan bukan sekadar pengetahuan, kebhinnekaan harus menjadi kesadaran, harus dirasakan.

Hari Selasa ini kita merasakan kebhinnekaan itu. Kita semua, yang bertugas di Kemdikbud, mengekspresikan kebhinnekaan dalam pakaian adat. Pemandangan seperti ini memang sulit ditemukan padanannya di Indonesia. Bagaimana dalam sebuah kantor baik di pusat maupun di daerah, ditemukan pakaian adat, bukan hanya dari satu suku, tapi dari berbagai suku dari segala penjuru nusantara. Inilah salah satu wujud ber-Indonesia!

Walau yang terlihat mata di hari Selasa ada pesan kebhinekaan, sesungguhnya ada pesan penting dan utama dibalik berpakaian adat ini: mengembalikan pakaian adat menjadi pakaian kerja, pakaian keseharian.

Kita sama-sama sedang mecontohkan dan mengirimkan pesan pada semua bahwa Kemdikbud menghidupkan kembali, membiasakan kembali untuk bekerja dan berkarya dengan berpakaian adat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun