Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ada yang Kenal dengan Chelsea Islan?

14 November 2015   05:09 Diperbarui: 14 November 2015   12:25 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Chelsea Islan dalam film Tjokro Aminoto | Sumber: Koleksi Pribadi"][/caption]Segmen 1.

Aku tak tahu, apakah apakah ejaan nama ini benar atau salah: Chelsea Islan. Aku ternyata mengenal lebih dahulu wajahnya dari pada namanya. Bukan karena aku suka menonton film atau tayangan-tayangan tv yang dibintanginya, tapi justru karena aku adalah orang yang tak cukup punya privelege tuk memiliki waktu nonton tv. Jujur saja, di luar artis-artis lama yang telah menghiasi waktu kecil dan masa mahasiswaku, tak banyak wajah-wajah atau nama artis-artis yang kukenal.

Itu tadi, karena kepadatan dan kesibukan yang menjadikanku tak cukup beruntung untuk mengapresiasi artis-artis baru yang nongol di tv. Tapi wajah artis itu (yang belakangan kutahu namanya Chelsea Islan), merupakan salah satu diantara sangat sedikit artis yang masuk dalam ingatanku.

Aku mengenal wajah itu bukan karena sengaja menonton film-film yang dibintanginya. Tetapi jam pulang kantorku kebetulan berbarengan dengan jam tayang NET-tv, acara "Tetangga Masa Gitu" (semoga judul ini benar). Asisten rumahku yang selalu menonton serial itu. Aku sendiri tak pernah menonton sampai selesai, hanya sepotong-sepotong saja bersamaan dengan aku masuk pintu rumah. Di antara empat pemeran utama serial itu, hanya satu artis yang namanya kutahu dari sebelumnya: Sophia Latjuba.

Segmen 2.

Suatu waktu, dalam sebuah rapat di Kementerian yang juga mengundang aktivis dan para pegiat medsos, kami berdiskusi bagaimana menggerakkan masyarakat luas untuk meramaikan Hari Guru. Kami ingin meramaikan hari tersebut sebagai bagian dari cara untuk mem-VIP-kan para guru yang telah berjasa mendidik kita semua. Pengennya, agar Hari Guru diramaikan oleh kalangan masyarakat luas, bukan hanya oleh pemerintah dan organisasi guru saja. Bukankah setiap yang terdidik pasti merasakan jasa guru? Seyogyanyalah setiap dari kita merayakan hari guru.

Rapat juga membahas bagaimana caranya mengkomunikasikan hal ini secara meluas melalui influencer. Sebagai staf khusus Menteri, saya memang memimpin rapat tersebut, tetapi saya sendiri tak cukup banyak referensi soal ini. Lalu, oleh peserta rapat disebutlah beberapa nama public figure yang diharapkan bisa diajak. Diantara nama yang berulang disebut adalah Chelsea Islan. Reasoningnya, artis ini punya seabrek aktivitas sosialnya. Artis, plus aktivis sosial.

Kebutaanku dengan nama-nama artis memang akut, melebihi buta aksara. Sama sekali aku tak punya bayangan siapa dan seperti apa wajah Chelsea Islan. Tapi nama itu disebut berkali-kali, hingga menggelitikku untuk bertanya kepada forum rapat: “Itu pemain sinetron apa sich?”. Peserta rapat sontak mengetawaiku. Mereka menjawab: “itu artis film koq mas, bukan sinetron, tapi aktivitas sosialnya banyak". 

Segmen 3.

Perjalanan Jakarta-Papua memerlukan waktu 5 jam penerbangan. Biasanya kumanfaatkan untuk tidur. Tapi sore tadi aku terlanjur minum kopi. Aku tak dapat tidur dalam pesawat. Beruntung naik Garuda, ada fasilitas tv untuk hiburan. Aku buka menu hiburan di layar dan scroll beberapa judul film. Kutemukan judul film “Tjokroaminoto”.

Nah, ini dia, kesepatan nonton film bagus yang sampai habis masa tayangnya di bisokop, belum sempat aku tonton. Menonton film itu, di luar nama-nama utama yang aku sudah familiar seperti Cokroaminoto sendiri, Sukarno, Semaun, Darsono, dll, muncul figur 'tambahan' bernama Stela.

Stela digambarkan sebagai sosok blasteran Bali-Belanda yang terperangkap dalam pusaran zaman revolusi. Bisa jadi sosok ini tak pernah ada dalam cerita sebenarnya. Namun menurut saya menarik. Stela mengetengahkan sisi lain revolusi kaum priboemi pimpinan Tjokro. Sosok Stela selalu bertanya, “Tuan Tjokro, mau seperti apa pemerintahan yang akan tuan bikin ke depan? Apa saya juga pribumi?”.

Yang lebih membuatku tertarik, wajah yang memerankan Stela ternyata sudah familiar dalam ingatanku. Yaitu wajah yang sama dalam serial "Tetangga Masa Gitu" di NET-tv. Sampai titik ini, aku juga belum mengetahui nama pemeran Stela itu siapa? Barulah, setelah film selesai, aku mencoba melihat daftar nama pemain. Di situ tercantum Stela diperankan oleh Chelsea Islan.

Tersambung sudah! Wajah yang selalu muncul di NET-tv setiap aku pulang kantor, nama artis yang selalu disebut dalam rapat, pemeran Stela dalam film Tjokroaminoto, adalah orang yang sama. Nama itu adalah diantara nama-nama yang diharapkan bisa menjadi influencer gerakan #TerimaKasihGuru. Sebuah gerakan untuk menyapa kembali guru-guru yang telah berjasa mendidik kita. Tanggal 25 November adalah Hari Guru. Yuks, kita sapa guru-guru kita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun