Mohon tunggu...
Chordi
Chordi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena Pemberitaan Nama Unik yang Berlebihan di Indonesia

6 September 2015   22:45 Diperbarui: 8 Januari 2017   00:53 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Akhir-akhir ini kita dihujani dengan berbagai pemberitaan mengenai nama - nama yang dianggap unik dan sebagian ada yang boleh dikatakan mengundang kontroversi. Pemberitaan yang saya rasa sangat berlebihan ini bermula ketika muncul nama Tuhan dan Saiton. Media berlomba-lomba untuk memberitakan nama tersebut sampai heboh. Bahkan Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur sempat menghimbau agar orang yang memiliki nama "Tuhan" aga mengganti atau menambahkan namanya agar tidak terjadi salah penafsiran di mata masyarakat.

Pertanyaannya Apakah tidak ada berita yang lebih berkualitas daripada berita nama?  kenapa pemberitaan mengenai nama unik dan kontroversi baru heboh sekarang resep masakan? Umur mereka baik Tuhan atau Saiton itu sudah lebih dari 30 tahun. Kenapa media tidak memberitakan mereka sejak lama?

Pemberitaan nama unik tak berhenti sampai disini. Para wartawan dan pemburu berita justru menggali lebih dalam lagi untuk menemukan nama-nama unik selanjutnya. Hasilnya mereka pun berhasil mengumpulkan nama-nama unik yang lain untuk dijadikan bahan berita bola. Sebut saja ada nama baru hasil pencarian mereka di kantor catatan sipil beberapa daerah seperti Nama seorang polisi dan saudaranya Andy Goto School, Happy New Year, Rudy a good boy, D, Rupiah, dan lain-lain.

Sebenarnya nama-nama ini menurut saya biasa-biasa saja dan tidak perlu diberitakan secara berlebihan oleh media. Masih banyak berita - berita lain yang cukup penting untuk disebarkan kepada masyarakat . Apakah ini merupakan pengalihan isu atau bagaimana, saya tidak tahu persis. Bagaimana menurut pendapat sobat kompasiana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun