Mohon tunggu...
Muhamad Nurcholis
Muhamad Nurcholis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terus mencari

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ditinggal Gebetan karena Ucapan Natal

24 Desember 2019   18:13 Diperbarui: 24 Desember 2019   18:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi Tulus, perbedaan tak harus disamakan, tapi cukup dihargai. Bolehlah orang mengucapkan selamat pagi, selamat datang, selamat Hari Ibu, selamat Natal. Meskipun tak masalah juga jika ada orang yang tak mengucapkan salam itu.

Mungkin orang sekarang, termasuk kita  memang sukanya bertengkar. Kalo ada sesuatu yang beda, lansung dianggap sesuatu yang harus dikritik. Mungkin dikira, kalo mereka berbeda berarti mereka tidak setuju dengan pilihan kita. Padahal belum tentu begitu.

Biarlah mereka dengan pilihannya, dan kita dengan pilihan kita. Tak masalah jika berbeda pendapat. Yang maslaah adalah jika perbedaan pendapat dipermasalahkan.

Orang mau ngucapin selamat Natal ya monggo. Tak usah diprotes seakan kita yang bertanggung jawab atas mulutnya itu. Orang tak mengucapkan selamat Natal ya biarin. Tak usah juga dianggap dia tidak toleran.

Tapi mengapa orang sekarang kok kayaknya gampang banget curiga. Orang ngucapin selamat Natal dicurigai dia bagian dari orang yang merayakannya. Padahal, kalo kita manusia bilang "mbeeeek..," tak lantas membuat kita menjadi kambing, kan?

Sebenarnya hanya perlu dengan alasan menjaga silaturahmi, kita dibolehkan mengucapkan selamat Natal bagi tetangga kita yang merayakannya.

Bukannya apa, tetangga yang merayakan juga akan senang jika perayaannya kita apresiasi. Hanya itu saja. Supaya semakin erat dalam bertetangga. Meski juga tak perlu lebay dengan berteriak kesana kemari "hay, aku udah ngucapin selamat Natal...,"

Si sisi lain, kalo ada orang tak mengucapkan selamat Natal, ya biarin aja. Pertama, mungkin dia tak mengerti Hari Raya Natal, kedua mungkin sebenarnya dia hanya mengucapkan selamat natal pada teman atau saudara yang sedang merayakannya, dan kita tak mengetahui itu.

Jadi kalau kita tak mendengarkan orang lain mengucapkan selamat Natal, tak lantas mereka tak menyetujui pengucapan selamat Natal.

Kita juga tak usah iseng dengan bertanya pada semua orang "apa kamu sudah ngucapin selamat Natal?,"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun