Mohon tunggu...
choniatul kh
choniatul kh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seni islami

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi dan Karya Syi'irnya Zuhair Ibn Abi Sulma

25 April 2024   22:03 Diperbarui: 25 April 2024   23:34 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mu’allaqah Zuhair bin Abi Sulma termasuk puisi Arab Lama. Sebagaimana diketahui bahwa Zuhair bin Abi Sulma adalah penyair Masa Jahiliyah (pra Islam) yang ditempatkan para kritikus sastra Arab pada posisi pertama bersama Umrul Qais, dan Nabighoh adz-Dzubyani. Zuhair bin Abi Salma adalah seorang penyair yang paling bijaksana. 

Ketika kita membaca muallaqohnya, kita akan mendapati bahwa karyanya adalah kebijaksanaan yang sempurna, dan ini menunjukkan kemampuannya yang cemerlang dalam mengambil hikmah dari pengalaman orang-orang Arab dan warisan mereka. Di antara kebijaksanaan yang disebutkan dalam muallaqohnya adalah salah satunya : لسان الفتى نصف ونصف فؤاده # فلم يبق الا صورة اللحم والدام “Perkataan seorang pemuda bernilai separuh, adapun separuh lainnya adalah (cerminan) hatinya, maka tidak ada yang tersisa kecuali daging dan darah

Puisi Zuhair memberi kita gambaran yang jelas tentang kesempurnaan dan kualitas yang telah dicapai puisi pra-Islam. Gaya bahasanya dijalin dengan erat, dan maknanya diambil dari pengalaman orang-orang Arab. Demikian ini benar-benar menjadi akhir yang terhormat bagi puisi pra-Islam.

Beberapa Bait-bait syair dari muallaqoh Zuhair bin Abi Sulma tentang Kebijaksanaan:

1.  ومن يك ذا فضل فيبخل بفضله، على قومه يستغن عنه ويذمم

2. ومن هاب أسباب المنايا ينلنه، ولو رام أسباب السماء بسلّم

3. ومن يوف لايذمم ومن يفض قلبه، الى مطمئنّ البرّ لا يتجمجم


1. Barangsiapa yang mempunyai kelebihan dan kekayaan harta tetap bakhil kepada orang lain, maka dia akan dicela dan diabaikan

2. Barangsiapa yang takut mati, pasti ia akan bertemu juga dengan kematian itu, walaupun ia naik ke langit dengan tangga

3. Barangsiapa yang menunaikan amanah maka tidaklah tercela, dan barangsiapa yang berubah hatinya kepada kebenaran, maka  hilanglah keraguannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun