Sarasehan Moderasi Beragama PKM Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa KKN-MB 102 IAIN Kudus Tahun 2024

Grobogan-Mahasiswa KKN-MB 102 IAIN Kudus mengadakan sarasehan kolaborasi dengan Ulin Nuha selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebagai narasumber dengan mengusung tema "Peran Media Sosial dalam Penguatan Moderasi Beragama di Kalangan Gen-Z Desa Genuksuran". Sarasehan ini dilaksanakan di Balai Desa Genuksuran, Senin (30/9/2024) pada pukul 13.30 WIB - selesai. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman di kalangan Gen-Z, tentang bagaimana memahami peran media sosial dalam penguatan moderasi beragama.

Selain mahasiswa KKN-MB Kelompok 102, sasaran dari kegiatan ini ialah para Perangkat Desa Genuksuran, Karangtaruma Genuksuran, serta yang paling utama ialah IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) sebagai jembatan untuk menyampaikan point penting dari tujuan kegiatan ini kapada masyarakat desa Genuksuran.

Menurut Ulin Nuha selaku narasumber "Moderasi beragama ialah pendekatan yang menekankan keseimbangan dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Dalam konteks Desa Genuksuran, perang media sosial dalam penguatan moderasi beragama sangatlah penting. Masyarakat desa lebih banyak terpapar dengan konten digital akan lebih menerima dan memahami pesan moderasi beragama. Oleh karena itu, strategi penguatan moderasi beragama melalui media sosial haruslah dilakukan secara terintegritas dengan kegiatan sosial dan keagamaan di desa Genuksuran. Dengan demikian, media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam menggalakkan moderasi beragama di kalangan Gen-Z di desa Genuksuran, serta membantu membangun masyarakat yang lebih toleran dan harmonis".

Kegiatan sosialisasi ini mengajak para audience untuk memahami arti pentingnya peran media sosial dalam penguatan moderasi beragama di kalangan anak muda sekarang. Selama kegiatan berlangsung, para audience sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dan aktif memberikan pendapat serta bertanya mengenai materi yang disampaikan. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membantu menghindari paparan informasi yang tidak diinginkan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama dikalangan masyarakat, serta Gen-Z dapat mendukung keseimbangan agama dan menghindarkan diri dari ancaman kelompok ekstrime dan liberalisme.