Mohon tunggu...
Cholifia NurRahmah
Cholifia NurRahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih dalam proses belajar

Tulislah kebaikan, karena dengan menulis engkau akan tetap hidup meskipun jasadmu telah terkubur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Seni Pertunjukan Drama

9 Mei 2021   01:00 Diperbarui: 9 Mei 2021   01:08 3718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENGANALISIS SENI PERTUNJUKAN DRAMA

" Ayah Ku Pulang " Karya Usmar Ismail

dengan menggunakan  Pendekatan Objektif

Pendahuluan.

Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud

dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater.

Sejarah drama ini didukung dengan adanya penemuan naskah drama kuno dari bangsa

yunani yang ditulis oleh Aeschylus, seorang tokoh yang hidup pada tahun 524 hingga

456 sebelum masehi.

Teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan

diatas panggung Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan

perilaku manusia dengan gerak, tari dan nyanytian yang disajikan lengkap dengan dialog

dan akting para pemain. Dalam perkembangannya, secara luas teater diartikan sebagai

segala hal yang dipertunjukan didepan orang banyak.

Dalam penelitian ini penulis mengambil naskah “Ayahku Pulang ” ditulis

oleh Usmar Hadi,. Naskah ini bercerita tentang konflik keluarga.

Analisis yg akan digunakan ialah menggunakan

Pendekatan objektif sendiri sama dengan analisis struktural. Yaitu fokus pada karya itu

sendiri. Pendekatan objektif ini membahas bagaimana unsur-unsur dalam karya tersebut

terjalin. Semakin berkaitan antara unsur satu dengan yang lain maka karya tersebut

sangat baik jika dilihat melalui pendekatan objektif itu sendiri, memiliki unsur penunjang, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam drama itu sendiri, meliputi judul,tema, alur, latar atau setting, tokoh dan penokohan dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik drama adalah unsur luar yang mempengaruhi karya sastra.

 

Teori Sinopsis

Drama yang berjudul Ayahku Pulang menceritakan tentang adanya konflik keluarga,dimana Raden Salah selaku kepala keluarga pergi meninggalkan tiga orang anak yaitu Gunarto, Maimun dan Mintarsih serta menceraikan Tina istrinya dengan keadaan ekonomi yang susah. Gunarto merasa benci dengan ayahnya yang tidak bertanggung jawab pada keluarga, akan tetapi Tina (Sang Ibu) terus berusaha mengingatkan Gunarto agar tidak membenci Raden Saleh selaku Ayah kandungnya. Tina merupakan seorang Ibu yang luar biasa, tanpa seorang suami dia berhasil membesarkan ketiga anaknya walau dengan keadaan yang sangat sederhana.

Setelah 20 tahun kemudian, Raden Saleh (ayah) kembali pulang ke rumah dalam keadaan tua renta serta miskin, akan tetapi Gunarto masih tetap saja menyimpan rasa kebencian pada ayahnya. Gunarto merasa bahwa selama ini dia tidak memiliki seorang ayah.

Kebencian Gunarto terhadap Raden Saleh (ayah) berbanding terbalik dengan perasaan Ibu, serta adik-adiknya. Mereka masih mau menerima ayahnya untuk kembali. Akan tetapi apa daya, kebencian Gunarto menimbulkan perasaan yang berkecamuk bagi Raden Saleh (ayah). Akhirnya Raden Saleh (ayah) memilih untuk pergi meninggalkan rumah dan memutuskan untuk tidak mengusik lagi kehidupan keluarga kecilnya yang pernah dia tinggalkan.

 

Tema

merupakan ide pokok cerita. Tema juga disebut sebagai gagasan atau ide

pokok pikiran dalam suatu cerita. Dalam penyampaian tema pengarang tidak

langsung menyebutkan tetapi menjadi tugas pembaca untuk mencari suatu tema

dalam sebuah cerita.

drama berjudul ;Ayahku Pulang memiliki tema yang berlingkup pada kehidupan sosial masyarakat yaitu rasa penyesalan. Sebuah Rasa bersalah dari seorang anak yang menyesal tidak menerima maaf dari sang ayahanda yang telah meninggalkannya sejak ia berusia 8 tahun.Penyesalan tersebut muncul akibat sifat angkuh dari sang anak dan kokecawaan terhadap ayahanda nya.

 

Alur

merupakan penyempurna sebuah karya sastra terutama drama dalam hal ini, dibutuhkan alur (cerita yang berkesinambungan untuk mengiringi pembaca ataupun penonton terhadap drama tersebut. Adanya alur (cerita yang akan memudahkan pembaca ataupun penonton memahami alur cerita yang dibayangkan.

Alur pada drama tersebut menggunakan alur Campuran ( Maju Mundur )karena dibuktikan dengan jalan cerita yang cenderung maju dan beberapa tokoh sering mengenang kejadian-kejadian di masa lampau tentang ayah atau suami mereka.

 

 Latar atau setting cerita

 Latar cerita merupakan tempat kejadian cerita yang tidak berdiri sendiri.

 latar terbagi menjadi tiga yaitu

latar suasana: Penggambaran suasana pada Pertunjukan tersebut merupakan situasi sedih dan haru pada malam idul fitri

Latar tempat  pada pertunjukan tersebut hanya berlangsung di  satu tempat

Latar waktu dalam pertunjukan tersebut terjadi  hanya dalam kurun waktu. dan terjadi pada waktu berbuka puasa dengan latar tempat di  di ruang dapur.

Penokohan:

Gunarto titik 2 seorang yang pekerja keras, angkuh, keras kepala, tidak pemaaf, dan pendendam

 Raden Saleh atau ayah: seorang yang tidak setia, aku, dan mudah putus asa.

Tina atau Ibu: seorang yang penyayang, pemaaf, dan pekerja keras

Maimun adik Gunarto: seorang yang cerdas penyayang, pemaaf dan penurut

Mintarsih adik perempuan Gunarto :  rajin, pemaaf dan penyayang.

 

 

 

 

Amanat

pada seni pertunjukan tersebut dapat diambil pelajaran.

bagaimanapun  bagaimanapun kesalahan yang orang lain perbuat  jadilah seorang yang seorang yang pemaaf

 selalu berbakti kepada kedua orang tua

 tidak mudah tergiur denganmencari harta kekayaan

 keangkuhan dapat mengakibatkan penyesalan yang sangat begitu dalam, maka jauhilah sifat tersebut.

Kesimpulan

pada pertunjukan drama yang berjudul Ayahku pulang karya usmar Ismail setelah dikaji secara struktural dengan menggunakan pendekatan objektif, dan memberikan sejumlah pembelajaran dan hasil analisis struktur tersebut diantaranya dari segi tema, judul, latar alur tokoh dan penokohan,  dan juga amanat.

 penulis naskah menggambarkan nama para tokoh dengan menggunakan sebutan nama ayah, ibu, Gunarto, Maimun dan mintarsih amanat yang terkandung dalam pertunjukan drama tersebut itu keangkuhan akan mengakibatkan penyesalan yang begitu mendalam sehingga sebisa mungkin kita dapat menghindari sifat tersebut dan apapun kesalahan yang orang lain perbuat kita harus memaafkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun