Mohon tunggu...
Choky Wijaya
Choky Wijaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Murid SMP biasa yang suka membaca buku dan biologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Sejati

8 Oktober 2024   20:37 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gading, seorang pria yang baru saja mendapat gelar sarjananya, diberi perintah oleh ayahnya untuk meneruskan bisnis keluarga mereka. "Gading, ayah rasa kamu sudah siap untuk meneruskan bisnis keluarga kita, jadi mulai hari ini, kamu akan menggantikan posisi ayah." 

Ayah Gading berkata, "T-tapi pa" Gading yang belum menyelesaikan kata-katanya langsung dipotong oleh ayahnya "Gaada tapi-tapi! Kamu harus menuruti perintah papa.", Gading yang tidak dapat berkata apa-apa hanya menuruti perintah ayahnya.

Keesokan harinya, Gading memulai hari pertamanya memegang kendali perusahaan. Di dalam ruangan ayahnya, Gading merasa sangat bosan, ia tidak tahu harus melakukan apa-apa, yang biasanya ia hanya membaca buku di kamarnya, kini ia menjadi bos suatu perusahaan, tentu Gading tidak pernah menyangka bahwa ia akan menggantikan posisi ayahnya, namun semuanya sudah terjadi, dan Gading harus tetap membanggakan ayahnya.

                                                                                                   
                                                                                                   ------------------------------

Ratna, gadis cantik yang berlatar belakang dari keluarga tidak mampu mencoba merantau ke kota untuk mencari pekerjaan demi keluarganya, namun ia hanya memiliki pengalaman sekolah sampai kelas 3 SD saja, sebab orangtuanya tidak mampu untuk membiayai Ratna untuk sekolah.

Ratna datang ke sebuah perusahaan dengan baju terbaik yang ia bawa dari rumahnya, perusahaan itu bernama PT Indah Sekali, Ratna yang mencari pekerjaan di tempat itu langsung diarahkan ke ruangan pemilik perusahaan.

                                                                                                   -------------------------------

Ratna dan Gading bertemu di ruangannya, Gading menyambut Ratna dengan baik lalu mempersilahkan Ratna untuk duduk. "Halo Ratna, jadi pekerjaan apa yang kamu incar di perusahaan ini?" tanya Gading "Saya mau jadi office girl pak." jawab Ratna,

Gading pun terkejut, perempuan secantik Ratna mengincar pekerjaan menjadi office girl, Gading merasa bahwa pekerjaan itu tidak cocok untuk Ratna, maka ia menawarkan Ratna untuk menjadi asistennya, "Hah?! tidak pak, saya tidak layak untuk pekerjaan itu." jawab Ratna yang terkejut "Saya rasa kamu lebih layak untuk pekerjaan itu Ratna, jadi, kamu mulai kerja besok ya. Ratna yang masih terkejut pun berjalan pulang ke kos-kosannya dengan wajah gembira.

                                                                                                   --------------------------------

Pukul 5:00 pagi, Ratna dibangunkan oleh alarmnya, dan ia bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Ratna mempersiapkan jadwal Gading untuk hari ini, lalu ia mendapat notifikasi dari ponselnya "Ratna, hari ini saya mau ke kafe, tolong tambahkan di jadwal saya." lalu Ratna membalas "Baik pak.". 

Pagi itu hujan turun, dan perjalanan Ratna menjadi terhambat karena biasanya ia menggunakan ojek untuk berpergian, tiba tiba didepan tempat tinggal Ratna ada mobil mewah yang berhenti tepat didepannya, saat kaca mobil itu diturunkan ternyata itu adalah Gading, "Lho, pak Gading kenapa di sini?" tanya Ratna yang kebingungan lalu Gading menjawab "Saya kebetulan lewat sini, trus saya lihat kamu di pinggir jalan, jadi sekalian aja saya jemput." Ratna pun terkejut sebab ia baru saja bekerja di kantor itu, namun perlakuan pak Gading rasanya sudah sangat istimewa rasanya. 

"Ratna, hari ini kita ke kafe jam berapa?" tanya Gading sambil menyetir, Ratna yang sedang melamun melihat gedung-gedung tinggi dari kaca mobil pun tersentak dan menjawab "Jam 3 sore pak, setelah meeting dengan karyawan baru." "Baiklah" jawab Gading.

Sore itu, Gading pun pergi ke sebuah kafe dekat gedung perusahaannya, Ratna masih tak habis pikir sebab ternyata Gading juga mengajaknya ke kafe, ia tentu tidak berpikiran bahwa hal ini akan terjadi, 'Rasanya seperti mimpi' batin Ratna. 

Sesampainya di kafe, mereka berdua duduk di satu meja dan saling berhadap-hadapan, wangi aroma kopi yang menyelimuti ruangan itu membuat tubuh mereka berdua yang tadinya lelah, menjadi rileks dan segar kembali, lalu Gading memulai pembicaraan "Ratna, sebenarnya tujuanku mengajak kamu ke sini, aku mau ngaku kalau dari kemarin aku selalu mikirin kamu, aku gatau kenapa dari sejak kamu masuk ke ruangan saya, rasanya ada yang beda, aku suka sama kamu Ratna." 

Ratna merasa belum siap, sebab ia baru saja kenal dengan Gading namun Ratna juga merasa bahwa saat mereka berdua bertemu, ada rasa yang berbeda, rasanya Ratna seperti sudah kenal lama dengan Gading, sehingga tidak ada rasa canggung diantara mereka, lalu Ratna menjawab "Pak, serius?! saya orang dari desa pak, jika dibandingkan dengan bapak, saya tidak ada apa-apanya" "Aku ga peduli Ratna, besok aku kenalin kamu ke ayah, oke?" tanya Gading "B-Baiklah pak..." jawab Ratna dengan grogi.
                                                                                               -----------------------------------

Keesokan harinya, sesuai perkataan Gading, Ratna dijemput, lalu mereka berdua menuju rumah Gading, "Pak, bapak beneran serius sama saya? saya benar-benar ga nyangka pak." tanya Ratna "saya serius sama kamu Ratna, dan jangan panggil saya 'pak' panggil saja Gading" jawab Gading, lalu Ratna menjawab "hmm, baiklah".

Sesampainya mereka di rumah Gading, mereka langsung disambut dengan beberapa penjaga di depan pintu gerbang, mereka berdua pun masuk ke dalam rumah. Gading dan Ratna duduk di sofa di tengah ruang keluarga yang begitu besar, lalu Gading memulai pembicaraan "Pa, kenalin ini Ratna", Ratna yang terkejut pn tersenyum dan mengangguk pada ayah Gading, namun respon sang ayah hanya mengangguk tanpa ada ekspresi apapun dan ia bertanya "Apa maksudmu membawa dia ke sini Gading?" "Aku merasa bahwa Ratna adalah orang yang tepat untukku pa, jadi aku membawa Ratna ke sini untuk meminta izin ke papa." jawab Gading, 

"Apa?! Papa ga setuju, liat saja pakaiannya, pasti dia dari desa, papa gamau masa depan kamu dan perusahaan papa hancur karena dia!" jawab ayah Gading, Ratna tidak menyangka bahwa ayah Gading akan berkata seperti itu, air matanya tak tertahan lalu ia berlari keluar rumah. 

Sejak saat itu, Gading tidak pernah melihat Ratna dimanapun, bahkan Gading mencari sampai ke tempat tinggal Ratna, namun hasilnya nihil, ibu kos di situ berkata bahwa Ratna sudah pindah, Gading putus asa mencari keberadaan Ratna, iapun hanya bisa menjalani hari-harinya.

                                                                                              -------------------------------------
3 bulan kemudian, Gading sedang berjalan di sekitar taman dengan anjing peliharaannya, lalu ia melihat seorang perempuan sedang dikepung oleh geng motor, Gading yang melihat itupun tak tinggal diam, ia langsung menghampiri perempuan tersebut yang ternyata ia adalah Ratna, secara spontan Gading berteriak "PERGI KALIAN! APA YANG KALIAN MAU DARINYA?" lalu salah satu anggota geng motor itu menjawab "kami hanya berniat baik, kami mau mengantarkan gadis ini pulang, tapi dia menolak, jadi kami membujuk dia, lalu tiba tiba 'pahlawan' datang untuk menyelamatkan gadis ini", mendengar hal itu, Gading pun geram dan secara spontan memukul salah satu anggota geng motor itu, namun Gading telah mengambil langkah yang salah, geng motor itupun marah dan Gading tewas dalam kejadian itu, sebelum ia tewas, Gading menyuruh Ratna untuk menyelamatkan dirinya, menyaksikan kejadian itu Ratna hanya bisa memutar badan lalu berlari sambil menangis.

Kejadian itu diliput oleh banyak stasiun TV dan berita tersebut sampai pada ayah Gading, perasaannya saat itu campur aduk, ia marah, sedih, namun ia tidak bisa berkata apa-apa, dan kini ia percaya bahwa cinta putranya kepada Ratna adalah cinta sejati.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun