Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo-Anies Auto Menang? Surya Paloh Meradang, Cak Imin Putar Balik

1 September 2023   06:15 Diperbarui: 1 September 2023   07:00 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://asset.kompas.com/crops/GuSQ0bXCN5JQgaDKe2VXj4bMg4M=/0x0:800x400/750x500/data/photo/2018/02/11/2331582313.jpg

Pada Pilpres lalu memang ada semboyan, "Jangan ragu, jangan gentar. Terima duitnya, tapi pilih lah sesuai dengan suara hatimu ."

Rupanya korlap Timses sekarang pun makin pinter karena belajar dari pengalaman. Suara di TPS lalu dihitung. Ada 456 suara. Yang terima "serangan fajar" 300, tapi suara masuk cuma 50 saja. Zonk! Ternyata banyak maju tak gentar berbuat tak benar!

***

Akhir-akhir ini wajah SP (Surya Paloh) bermuram durja. Tidur tak nyenyak, makan tak kenyang. Apa pasal?

Selain kasus proyek pengadaan BTS Kemenkominfo yang menyeret kadernya itu, persoalan Cawapres Koalisi Perubahan pun tak kalah peliknya. Belum lagi akibat manuver kepagiannya untuk mendukung Anies kemarin, membuatnya menjadi terasing dalam koalisi pemerintahan.

Sejak semula tujuan SP mengajukan nama Anies adalah untuk mendapatkan tailcoat effect dari sosok seorang Anies, yang juga mantan gubernur DKI Jakarta itu. Tujuannya adalah untuk menaikkan perolehan suara Nasdem nantinya di parlemen. Anies sendiri bukan anggota parpol. Jadi pemilih Anies diharapkan nantinya untuk memberikan suara mereka itu bagi Nasdem di parlemen.

Anies sendiri didukung oleh tiga parpol. Satu parpol berlatar agama (PKS) dan dua parpol nasionalis (Nasdem dan Demokrat) Kalau PKS sudah jelas usul asalnya. Pemilih Anies "berhaluan Kanan" otomatis akan memilih PKS di parlemen. Sedangkan Pemilih Anies "berhaluan Nasionalis" suaranya akan terpecah dua, antara memilih Nasdem atau Demokrat.

Posisi Nasdem saat ini benar-benar terjepit. Mereka sudah habis-habisan untuk Anies, dan terpojok pula oleh kasus BTS Kemenkominfo. Ingat kasus mega korupsi kader-kader Demokrat dulu, itu akhirnya membuat perolehan suara Demokrat pada Pileg 2014 menjadi ambyar.

Pada saat posisi Nasdem terjepit, eh Demokrat malah terus merongrong Anies untuk meminta jatah cawapres buat AHY. Demokrat pastinya menang banyak! Dapat jatah cawapres plus tambahan suara di parlemen dari suara Nasdem yang berpindah ke Demokrat! Nasdem rugi bandar! Duh Mak Nyak! Sakitnya tuh di sini. SP pun meradang, dan ia pun tampaknya akan kembali melakukan manuver.

***

Apakah anda pernah merasa tidak dianggap? diabaikan? atau disepelekan?

Kalau belum pernah, coba tanyakan kepada Cak Imin bagaimana rasanya, hahaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun