Kalau Anies-AHY lolos dari putaran pertama dan paslon Ganjar kalah, maka kondisinya akan semakin berat karena koalisi Ganjar pasti tidak akan sudi bergabung dengan Anies-AHY.
Sebaliknya kalau paslon Prabowo mental, maka masih ada kemungkinan koalisi Prabowo diajak bergabung untuk Putaran kedua melawan paslon Ganjar. Namun tentu saja ongkos politiknya sangat mahal. Rasanya satu hambalang pun tidak akan cukup ongkosnya.
Jadi saran penulis kalau seandainya pepo memilih opsi bergabung dengan koalisi perubahan, maka sebaiknya nothing to lose saja. Tidak perlu menghamburkan uang banyak. keep it for the next battle. Apalagi AHY masih muda dan masih punya banyak kesempatan. Lagipula AHY dan Demokrat pastinya akan menikmati tail coat effect dengan membonceng nama Anies.
Tapi nanti AHY dibully disebut, "Dulu Cagub gagal sekarang pun Capres gagal."
Yah gapapa juga, wong ada Capres tiga kali gagal saja masih tetep bersemangat nyapres. Mosok yang muda kalah semangat sama yang tua?
Kedua, koalisi dengan Ganjar
Bergabung dengan Ganjar, pastinya posisi menteri bagi AHY sudah di tangan. Memang ada pernyataan resmi dari Puan kalau AHY itu masuk radar PDIP untuk menjadi Cawapres Ganjar. Walaupun sekedar pepesan kosong, tapi itu bukanlah sebuah hil yang mustahal pula.
Ketika Golkar, PKB dan PAN plus "petugas partai" bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB, maka PDIP-PPP otomatis akan menjodohkan Ganjar dengan AHY.
Sebenarnya PDIP sendiri (tanpa PPP) jelas sudah cukup untuk mengusulkan nama Capres/Cawapres sendiri. Namun trio PDIP, PPP dan Demokrat jelas akan memberi tekanan berat bagi paslon Prabowo, plus membuat Anies dan Surya Paloh menangis Bombay.
Jadi penulis membuat hitungan jeleknya saja dulu. Seandainya Demokrat bergabung dengan paslon Ganjar (entah dengan Cawapres siapa) dan kemudian Ganjar menang, maka AHY akan menjadi Menteri. Plus jatah satu dua menteri lagi bagi Demokrat karena sudah "berpahala" membuat Anies sebagai Capres Gagal 2024.
Perolehan suara Demokrat 2019 kemarin berkisar 7,77% saja. Padahal ketika SBY menjadi presiden (2009) perolehan suara mencapai 20,81%. Pada pemilu pertama (2004) perolehan suara Demokrat sebesar 7,45%.