Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Miguel Oliveira "Bungkus" Wet-Race MotoGP Mandalika

23 Maret 2022   17:55 Diperbarui: 24 Maret 2022   09:00 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira berhasil menjadi juara pertama balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Foto: Kompas.com/Garry Lotulung

Kini KTM berevolusi menjadi motor yang seimbang pada semua jenis sirkuit balapan. Tentunya tidak di semua seri balapan KTM bisa berjaya, karena setiap sirkuit punya karakteristik tersendiri yang memang cocok untuk tipe mesin tertentu.

Namun setidaknya KTM kini bisa berharap untuk selalu finish di P5, dan mematok gelar juara untuk "sirkuit keras" seperti MotoGP Brno, MotoGP Styria dan MotoGP Portimao yang layout sirkuitnya cocok dengan karakteristik KTM.

Jangan lupa juga kalau Joan Mir berhasil menjadi Juara Dunia MotoGP 2020 berkat konsistensi karena selalu finish di posisi lima besar, walaupun hanya sekali memenangkan seri MotoGP!

Di Mandalika strategi Miguel Oliveira ternyata cukup ampuh. Sedari awal mekanik sudah menyiapkan setelan motor untuk kondisi wetrace. Dalam kondisi normal tentunya sirkuit ini adalah milik Yamaha dan Suzuki. Tapi kini dalam kondisi hujan. Yang patut diwaspadai adalah Jack Miller.

Berkat holeshot jempolan KTM, dari P7 Miguel langsung ngacir ke P2. Start cepat ini sangat diperlukan untuk menghindari cipratan dari ban belakang motor lawan, sehingga mengganggu pandangan ke depan.

Ketika Jack Miller tertinggal empat detik di belakangnya, Miguel kini sadar bahwa gelar juara Mandalika kini sepenuhnya berada di tangannya. Tugasnya adalah fokus ke depan dan tetap setia mengikuti racing-linenya semula agar terhindar dari malapetaka. Selain itu tentunya adalah doa dari penggemar, putrinya dan mas Risman!

Akan halnya Ducati, penulis terpaksa harus mengurut dada. Kalau saja Miller membiarkan Zarco mendahuluinya, pastinya Zarco akan bisa finish di P2, dan tidak tertutup kemungkinan kalau Miller bisa di P3. Duel seru Miller-Zarco selama beberapa lap bukan saja menguras stamina dan bensin tapi juga ban!

Ketika keduanya lengah maka Fabio dalam sekejap langsung melibas keduanya. Zarco memang kemudian berusaha mengejar Fabio, namun ia kekurangan waktu dan ban!

Ini memang bukan tjerita loetjoe pertama dari Ducati. Penulis sudah lama mengamati sejak Dovizioso berduet dengan Andrea Iannone maupun kala Dovi berduet dengan Jorge Lorenzo. Beberapa kali Dovi dan Iannone berduel sengit. Puncaknya pada balapan MotoGP Argentina, 4 April 2016. Ketika itu, Iannone menyenggol Dovizioso sehingga keduanya terjatuh dan tak mampu melanjutkan balapan. Ambyar tenan rek!

Musim 2017 Iannone dipecat untuk digantikan Lorenzo. Akan tetapi sejarah berulang kembali. Pada MotoGP Valencia 2017 Lorenzo justru menghalangi laju Dovi yang berjuang untuk meraih gelar juara dunia. Keduanya lantas terjatuh di tempat yang sama. Marquez yang juga nyaris terjatuh, akhirnya bisa menjadi Juara Dunia 2017. Strategi team-order sudah sepatutnya menjadi perhatian Ducati.

Fabio bahagia bisa finish di P2, sumber: tempo.co
Fabio bahagia bisa finish di P2, sumber: tempo.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun