Ah, aku juga sih yang salah. Aku suka cekokin Maya dengan mengatakan bahwa perempuan itu harus mandiri, strong, tough dan tidak harus selalu bergantung kepada suami.
Dulu aku punya tetangga yang suaminya direbut seorang pelakor. Ia seorang IRT (Ibu Rumah Tangga) biasa. Ia tidak sudi dimadu dan ingin berpisah. Namun secara ekonomi ia bergantung kepada suami.
Suami yang sedang mabok kepayang itu ternyata sering terkena "amnesia," bahwa ia seharusnya menghidupi seorang isteri dan tiga orang anak. IRT tadipun hanya bisa menangis sedih sambil mengharapkan uluran tangan dari saudara dan tetangga.
Setengah tahun kemudian ia berubah menjadi pelakor pula. Pada suatu kali, seorang IRT di belakang rumah kami dilarikan ke rumah sakit karena menenggak Ba*gon. Rupanya suaminya itu baru saja direbut seorang pelakor!
Maya terkesima mendengar ceritaku itu. Ia menatapku dalam-dalam untuk memastikan bahwa aku ini bukanlah termasuk tipe lelaki yang gampang ditikung seorang pelakor.
Setelah yakin, ia kemudian memelukku mesra sambil bertanya, "Aldo itu siapa Bram? Terkadang kamu suka menyebut nama Aldo."
Aku kaget, lalu tersenyum. Sambil membelai rambutnya aku berkata, "Oh itu, anu, si anu yang suka nganu." Tetiba aku teringat kepada Ratih. Teringat dengan keringat jagung itu. Lagi ngapain ya Ratih saat ini? Oh mungkin ia lagi nganu..
Aku kemudian mencium rambut Ratih, lalu turun ke telinganya, pipinya, dan bibirnya. Aku merasa seperti sebuah biduk kecil yang mengarungi samodera Hindia yang luas. Aku berjuang keras mengendalikan bidukku dengan peluh yang membasahi tubuh, lalu kemudian terhempas di gulung ombak yang ganas...
***
Duh Gusti, perpisahan ini membuat hatiku hantjoer berkeping-keping. Maya adalah satu-satunya sosok yang bisa membuatku melupakan Ratih. Maya bahkan mampu membuatku merasa lebih hebat dari Armand!
Aku tidak suka pacaran ala LDR karena pasti akan menyiksa diri. Rasa kangen dan cemburu akan berkelindan menggugat emosi jiwa. Meragukan kesetiaan dan mencabik harga diri. Ujung-ujungnya akan merusak suasana hati dan hubungan itu sendiri.