No Origi No Party!
Ruang ganti pemain Liverpool sempat tegang ketika mendengar kabar bahwa Chelsea "tewas" di tangan tuan rumah West Ham United beberapa jam sebelum laga Wolverhampton vs Liverpool digelar.
Seandainya Liverpool bisa menaklukkan tuan rumah, maka otomatis mereka akan menjadi pimpinan klasemen sementara.
Kandidat juara lainnya, Man City baru akan bertanding melawan Watford setelah pertandingan Wolves vs Liverpool usai. Secara kasat mata memang hanya ada tiga klub saja kandidat juara EPL musim 2021-2022 ini. Mereka adalah Liverpool, Chelsea dan Manchester City.
Lha, Manchester United kenapa tidak disebut? Wah jangan tanya ke saya, tanya saja kepada rumput yang bergoyang...
Sedari awal trio Salah, Mane dan Jota sudah langsung tancap gas menggempur gawang Wolves yang diarsiteki oleh pelatih baru, Bruno Lage, yang menggantikan Nuno Espirito Santo.
Akan tetapi gawang Jose tidak gampang ditembus karena Wolves menerapkan sistim "dua lapis saringan."
Di depan Jose berdiri trio Max Kilman, Connor Coady dan Romain Saiss. Mereka ini sangat disiplin melindungi Jose Sa, dan menjadi lapis kedua pertahanan Wolves.
Di depan mereka ada kwartet Nelson Semedo (bek sayap kanan) Duet gelandang bertahan, Ruben Neves dan Leander Dendoncker, plus bek sayap kiri Rayan Ait-Nori. Mereka ini menjadi lapis pertama pertahanan Wolves.
Walaupun bermain dengan skema 3-4-3, tapi sejatinya Wolves bermain dengan skema 5-4-1 karena Semedo dan Ait-Nori selalu turun ke bawah.
Adapun Adama Traore dan Hwang Hee Chan punya fisik kuat plus kecepatan. Dalam skema bertahan, mereka selalu siap mendampingi duet gelandang bertahan. Namun ketika menyerang, duet flank ini seketika membentuk trisula bersama Jimenez.