Nafsu untuk cepat menang itu ternyata berdampak pada permainan Liverpool di lapangan. Apalagi Wolverhampton bukanlah lawan yang mudah untuk ditaklukkan. "Ibarat jeroan babat, The Wolves ini alot, jadi perlu agak lamaan merebusnya!"
Trio Salah, Mane dan Jota jelas pemain-pemain hebat, tapi mereka ini tidak kreatif! Mereka ini tetap saja memainkan pola yang sama untuk membongkar pertahanan Wolves, untuk kemudian menemukan kebuntuan.
Berkali-kali Salah, Mane dan Jota berhasil menjajah kotak penalti Wolves, tapi tak kuasa menjebol gawang Jose Sa. Ibarat makan babat, walaupun sudah dikunyah berkali-kali tapi dagingnya tetap saja alot. Akhirnya daging itu kemudian dilepeh!
Sampai akhirnya Divock Origoal masuk pada menit 68 menggantikan Henderson. Pergantian ini sebenarnya merupakan blunder, karena dengan ditariknya gelandang maka Liverpool kehilangan keseimbangan.
Benar saja, serangan balik Wolves beberapa kali berhasil mengancam gawang Liverpool. Klopp kemudian menarik Jota dan memasukkan Chamberlain.
Walaupun terlambat, tapi ini adalah langkah yang tepat. Disaat terjadi kebuntuan, yang dibutuhkan Liverpool adalah seorang finisher (striker murni) dan seorang gelandang kreatif.
Pada saat pertandingan akan berakhir, sebuah sontekan ringan Origoal kemudian menjadi pembeda. Liverpool kemudian berhasil menjadi pimpinan klasemen sementara EPL!
Ketika bertanding melawan tuan rumah AC Milan di "grup neraka cuma gini doang" Liga Champion, Origoal juga menjadi penentu kemenangan bagi tim cadangan Liverpool.Â
Sebuah sundulan Origoal di menit ke-55, kemudian mengakhiri perlawanan Milan. Liverpool menjadi juara grup sedangkan Milan menjadi djoeroe koentji!
Jalannya pertandingan ini tidak usah dibahas saja, karena sekalipun bermain dengan tim cadangan, Liverpool ternyata masih terlalu perkasa bagi Milan.
Penggemar Liverpool pastinya tidak akan pernah lupa pada semifinal Liga Champion musim 2018/2019. Dua buah gol sensasional bin spektakuler dari Lord Origoal kemudian membuat Messi dan Luis suarez harus nangis Bombay.
Gol Lord Origoal lainnya di laga final kemudian membuat Harry Kane dan kawan-kawan nangis Bombay pula.