Chelsea, Manchester City, Arsenal dan MU adalah tim yang memiliki kedalaman skuat yang mumpuni. Pelatih selalu pusing menyusun starting line karena banyaknya pemain berkualitas yang setara.
Sebaliknya skuat Liverpool itu terbatas. Apalagi pelatihnya gemar dengan konsep "3L, Lu lagi, Lu lagi Lu lagi!"
Pelatih hanya pusing kalau pemain inti cedera. Akan tetapi pelatih punya "puyer bintang toedjoeh" pada sosok James Milner yang bisa bermain di mana saja selain posisi kiper dan penyerang tengah.
Milner kini harus menepi, terkena cedera hamstring pada saat melawan MU bulan lalu. Kasihan "orang tua" ini terlalu sering dimainkan pelatih sehingga akhirnya cedera.
Bisakah Liverpool menjuarai EPL dan UCL dengan skuat sekarang?
Tentunya bisa saja dengan syarat tidak ada pemain yang cedera atau terkena hukuman. Namun Liverpool bermain di empat kompetisi yang sangat ketat. Rasanya adalah sebuah hil yang mustahal kalau seorang pemain bisa terus bermain prima sepanjang minggu hingga akhir kompetisi nanti.
Saya curiga pemilik Liverpool itu memang tidak mau berinvestasi membeli pemain bagus untuk memperkuat skuat Liverpool.
 "Sayang uangnya" bisiknya dalam hati. Yang penting Liverpool bisa tetap lolos ke UCL karena "uang tandingnya" lumayan besar untuk menambah kas klub.Rasanya dengan skuat sekarangpun Liverpool bisa mencuri satu tropi, atau dua atau empat tropi sekaligus!
Yah demikianlah kalau pemilik klub terlalu business oriented, maka penggemar seperti saya ini hanya bisa mengurut dada. Mana dadamu, ini dadaku. Di dadaku ada slogan You'll Never Walk Alone.Â
YNWA!