Akan tetapi di situlah letak kepiawaian "kaum sekutub" ini. Alih-alih terjatuh, mereka ini santuy saja makan lontong sayur sambil suap-suapan disertai tawa cekikikan, sambil tak lupa pula menyeka mulut pasangannya dengan tisu.
Para pengunjung ini seperti hendak memamerkan kemampuan silat mereka, yang menjadi ciri khas dari perguruan silat Kun-lun-pai, Bu-tong-pai, maupun Lap-ciong-pai. Yakni gin-kang (ilmu meringankan tubuh) yang dipadu dengan ilmu lari cepat Teng-peng-touw-sui (Injak Rumput Seperti Air)
Pantesan mereka ini gak jatuh-jatuh dari kursi! Set dah!
***
Sosok bang Ipul ini sendiri penuh misteri. Tak ada yang tahu dari mana asalnya. Siapa nama kedua orang tuanya, nama saudaranya maupun nama Pakde dan Budenya.
Konon ketika Bang Ipul masih bocah, ia sempat diculik seorang pria paruh baya yang namanya disebut-sebut sebagai Pak Raden. Pak Raden ini sendiri wajahnya mirip sekali dengan Robot Gedek.
Selama menghilang Bang Ipul katanya diajari cara membuat lontong sayur yang enak dan gurih oleh Pak Raden.
Entah sial atau tidak, dua hari Bang Ipul menghilang, orang sekampung kemudian menggrebek rumah kontrakan Pak Raden. Bang Ipul berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sedang membuat lontong tanpa mengenakan busana barang sehelai benang-pun. Namun Pak Raden berhasil kabur lewat genting.
Ada yang mengatakan Pak Raden kabur dengan berubah wujud menjadi kucing garong. Namun yang lain mengatakan Pak Raden berubah wujud menjadi duo serigala maupun trio macan.
Kepergian mendadak Pak Raden ini seperti menjelaskan mengapa lontong sayur Bang Ipul ini rasanya biasa-biasa saja. Yah, tampaknya Pak Raden belum sepenuhnya berhasil mentransfer ilmu perlontongannya kepada Bang Ipul.
Beberapa tahun setelah kejadian penculikan itu, tetangga Bang Ipul kemudian bertemu dengan seorang perempuan yang raut wajahnya mirip betul dengan Bang Ipul. Perempuan itu bernama Saifa Jamila dan mengaku tidak kenal-mengenal dengan Bang Ipul.