Jawabnya jelas tidak! Sejak semula Marc memang sudah menargetkan Sachsenring untuk tempat mengembalikan jati dirinya. Pertimbangannya, Marc sangat menyukai dan hapal betul sirkuit dengan layout counter clock-wise (melawan arah putaran jarum jam) dengan delapan tikungan ke kiri dan tiga ke kanan ini.
Tangan kanan Marc sendiri sebenarnya masih belum pulih setelah mengalami kecelakaan tahun lalu. Itulah sebabnya Marc masih kesulitan kalau berbelok ke kanan, sehingga ia sering melebar.
Akan tetapi Marc bisa menutup kekurangannya di tikungan ke kanan itu dengan melibas tikungan ke kiri jauh lebih cepat dari pebalap manapun. Itulah sebabnya Miguel mengatakan mengejar Marc itu seperti kucing mengejar tikus. Soalnya ketika Marc berbelok ke kanan jarak mereka menjadi dekat, tapi kemudian menjauh lagi kala Marc berbelok ke kiri! Â
Keuntungan Marc juga semakin bertambah ketika cuaca sangat bersahabat baginya. Bahkan pada awal-awal balapan sempat terlihat titik-titik air hujan, membuat semangat Marc semakin berapi-api.
Persiapan berikutnya adalah pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello. Awalnya Marc ingin mengundurkan diri saja agar proses pemulihan dirinya bisa lebih baik. Apalagi Marc tidak mungkin bisa berbuat sesuatu di sirkuit ini. Mugello adalah sirkuit berkarakter cepat dan balapannya sendiri berlangsung dalam cuaca cerah.
Fisik Marc dan kecepatan Honda sendiri sama sekali tidak bisa mendukungnya untuk sekedar finish di sepuluh besar. Marc kemudian memilih "menjatuhkan dirinya" di lap kedua!
MotoGP Catalunya berlangsung dalam cuaca cerah. Marc sendiri hanya mampu bertarung selama tujuh lap penuh saja karena ia kemudian terjatuh di T10 pada lap kedelapan. Start dari P-13, Marc kemudian bertarung sengit dan kemudian berhasil menembus lima besar pada Lap ke-6. Â
Walaupun gagal tapi Marc kembali berhasil menuai "kemenangan kecil" lainnya karena ia mampu bertarung kompetitif dengan pebalap top lainnya. Fisiknya sendiri memang tidak akan kuat untuk bertarung penuh pada "sirkuit normal" seperti Catalunya ini.
Bagi Marc tujuh lap balapan kompetitif dengan memaksa motor Honda hingga ke batas kemampuannya jauh lebih bermanfaat daripada sekedar bisa finish saja.
Penulis akhirnya menemukan jawaban pada keesokan harinya, yakni pada sesi test Catalunya, yang menjadi test resmi pertama Marc Marquez pada tahun ini. Marc kemudian menjajal motor Honda sebanyak 87 lap, jauh diatas pebalap-pebalap lainnya. Lewat test ini Marc kemudian bisa melihat sendiri kekurangan Honda RC213V. Ia pun banyak memberi masukan kepada teknisi.