Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Goodbye European Super League, The Big Six EPL Resmi Mundur

23 April 2021   02:05 Diperbarui: 23 April 2021   19:59 2057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau di MU ada Garry Neville sebagai provokator maka di Liverpool ada Jamie Caragher yang mengajak suporter Liverpool melakukan demo besar-besaran di depan Anfield. Mereka bahkan bersumpah untuk mengusir pemilik klub, taipan John W Henry, horang kaya dari Amerika Serikat juga.

Penulis sendiri sebagai fans Liverpool sangat kecewa dengan kebijakan Liverpool, terutama dalam hal pembelian pemain beberapa tahun terakhir ini. Bayangkan saja ketika Liverpool memulai musim 2020/2021 ini, mereka hanya memiliki sepasang bek tengah plus seorang bek yang "rapuh raganya."

Lalu ketiganya out of order. Pada jendela transfer musim dingin Liverpool kemudian meminjam seorang "bek kanak-kanak" plus membeli seorang bek bernama Ben Davies dari klub antah berantah dengan mahar cuma 2 juta Pound saja! Alasan Klopp ketika itu, Liverpool tidak punya duit!

Alamak, Horang kaya yang juga merupakan juragan klub Major League baseball, Boston red Sox itu tega membeli seorang bek dengan harga cuma 2 juta Pound saja, padahal sebelumnya Liverpool berani membeli Virgil van Dijk seharga 84,65 juta Euro!

Artinya apa? John W Henry ini bukanlah "pesepak bola sejati." Penulis sendiri dulu keberatan Liverpool menghamburkan uang untuk membeli seorang bek tengah berharga sangat mahal, karena persoalan Liverpool harus dilihat secara komprehensif. 84,65 juta Euro jelas terlalu mahal, sebaliknya 2 juta Pound itu adalah sebuah penghinaan. Buktinya sejak dibeli Ben Davies sendiri belum pernah dimainkan Klopp!

Sama seperti di MU, fans bahkan para pemain Liverpool sendiri tidak suka Liverpool bergabung dengan ESL karena mencederai prinsip-prinsip kompetisi sepak bola itu sendiri. ESL sendiri bukanlah kompetisi olah raga melainkan "pertunjukan olahraga" yang dikemas, you know what I mean, seperti NBA gitu :) yang tidak mengenal sistim degradasi.

Kebayang, kan, kalau AC Milan terus-terusan ketemu dengan Arsenal, di mana kalau salah satu tim kalah pun tidak akan ngefek kepada posisi mereka di klasemen. Sebab besok-besok mereka ini akan tetap bersua kembali, hahaha..

Dari Amerika serikat, John W Henry sendiri akhirnya meminta maaf secara langsung kepada fans dan berjanji akan membawa klub Liverpool lebih baik lagi ke depannya. "Saya ingin meminta maaf kepada seluruh fan dan pendukung Liverpool atas kericuhan yang saya buat dalam 48 jam terakhir ini," ujar Henry dalam video permintaan maaf yang diunggah di akun twitter Liverpool.

***

Kompetisi ESL ini sendiri sebenarnya sudah lama dihembuskan, terutama oleh Florentino Perez dan Agnelli. Tujuannya adalah membentuk "turnamen eksklusif" di antara klub-klub besar yang punya basis fans banyak, sebagai jaminan untuk bergulirnya turnamen ini.

Filosofi dari ESL yang menjadi saingan UCL (UEFA Champion League) ini sebenarnya cuma satu, yakni uang. Ada yang mengatakan kalau UEFA sebagai badan sepak bola Eropa terlalu pelit dalam memberikan hadiah UCL bagi peserta. Hal ini mungkin ada benarnya dan bisa diperdebatkan.

Akan tetapi mengubah sebuah kompetisi sepak bola menjadi sebuah turnamen sepak bola eksklusif, di mana sistem degradasi yang menjadi bagian dari kompetisi itu dihilangkan, tentunya mencederai prinsip-prinsip dari olah raga itu sendiri. Dalam hal ini, dua kata yang tepat untuk ESL adalah arogan dan rakus!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun