MotoGP Doha 2021 yang kembali berlangsung di Sirkuit Losail kemudian menjadi salah satu race terbaik MotoGP karena penuh dengan kejutan. Dimulai ketika seorang rookie bernama Jorge Martin (Pramac Racing) berhasil menjadi pole sitter, melewati pebalap senior lainnya.
Kejutan lainnya adalah ketika Jorge Martin juga mampu mengasapi semua pebalap setelah ia berhasil memimpin race sepanjang 18 lap dari 22 lap balapan itu. Martin kemudian bisa finish di podium tiga.
Walaupun seorang rookie, namun penampilan Martin ini bak seorang juara dunia. Ia tidak grogi dan tak pernah berbuat kesalahan walaupun ditekan Rins, Zarco dan Quartarao sepanjang balapan.
Martin akhirnya terpaksa melepas podium juara karena bannya sudah terlalu aus. Disinilah tampak kematangan berpikir seorang Martin. Ia bisa saja berjudi dengan memaksa bertarung dengan Zarco dan Quartarao. Akan tetapi taruhannya sangat mahal karena ia bisa saja mengalami crash.
Martin ini juga punya potensi besar untuk menjadi juara dunia baru, sebab ia ternyata mampu menjaga keausan ban walaupun bertarung dengan pace yang begitu tinggi!
Sebuah pertanyaan kemudian singgah di kepala penulis. Seandainya Martin sejak awal mengalah kepada Zarco, penulis hakul yakin kalau Zarco-lah yang akan menjuarai balapan ini! Memang Martin kemudian mengalah kepada Zarco (seperti yang dikatakannya sendiri ketika diwawancarai) tapi hal itu dilakukannya justru ketika Quartararo sudah berada di depan.
Sama seperti di Losail jilid I Ducati kemudian finish di podium 2 dan 3 di Losail jilid II ini. Ducati seharusnya bisa menjadi juara. Namun kemenangan itu sirna bukan oleh karena Quartarao, melainkan oleh kecerobohan pebalap Ducati sendiri plus Alex Rins.
Selain itu dua pebalap pabrikan Ducati malah "berbuat tak senonoh." Pecco Bagnaia entah mengapa malah melebar di lap ke-17, membuat Quartararo kemudian bisa naik ke posisi tiga di belakang Zarco. Padahal sejatinya Pecco justru punya kesempatan untuk menjuarai Losail jilid II ini setelah ia sebelumnya juga gagal menyabet juara Losail jilid I.
Jack Miller sendiri entah mengapa sepertinya justru lebih fokus untuk "mengurusi" Joan Mir daripada membalap! Akibatnya Quartararo dan Vinales kemudian bisa dengan gampang melewatinya.