Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Maverick "Top Gun" Vinales Bungkus MotoGP Qatar 2021

31 Maret 2021   01:05 Diperbarui: 31 Maret 2021   01:20 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podium MotoGP Qatar 2021, sumber: tribunnews

Sirkuit Losail menjadi saksi mata dimulainya perhelatan pertama dari rangkaian seri balapan MotoGp 2021. Balapan perdana kelas MotoGP musim 2021 ini merupakan "nite race," dimana balapan berlangsung pada malam hari disirami oleh jutaan wat sinar lampu yang menerangi sirkuit.

Pebalap Ducati Lenovo Team, Francesco "Pecco" Bagnaia start dari posisi terdepan setelah sebelumnya menjadi yang tercepat di Sesi Kualifikasi kedua yang berlangsung sehari sebelumnya.  

Pebalap yang baru bergabung dengan tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2021 itu mencatat waktu lap 1 menit 52,772 detik. Dengan waktu tersebut, Bagnaia menorehkan rekor lap baru Sirkuit Losail yang sebelumnya dibuat Marc Marquez (Honda) dengan 1:53,380 menit pada 2019 lalu.

Bersama Pecco di row terdepan ada duo pembalap Monster Yamaha MotoGP Team, yaitu Fabio Quartararo dan Maverick "Top Gun" Vinales. Di belakang mereka ada Rossi, Jack Miller, Zarco, Morbidelli, Aleix Espargaro, Alex Rins, Joan Mir, Nakagami dan Pol Espargaro untuk melengkap 12 pebalap terbaik di Q2.

Performa motor Ducati sepanjang musim ini tampaknya akan luar biasa. Hal itu sudah terlihat ketika Zarco menorehkan sebuah rekor kecepatan baru MotoGP, yakni mencapai 362,4 km/jam yang dilakukannya pada sesi F4 kemarin!

Menurut Rossi, tentunya penggemar MotoGP akan senang dengan rekor tersebut. Akan tetapi hal tersebut sebenarnya sangat membahayakan. Bagi Rossi sendiri, kecepatan diatas 330 km/jam jelas termasuk kategori berbahaya.

Penulis sendiri sangat terkedjoet ketika melihat penampilan Ducati di awal balapan. Betapa tidak, empat motor Ducati seketika melesat bak anak panah selepas bendera start dikibaskan. Jorge Martin, rookie yang membalap untuk Pramac Ducati bahkan mampu melakukan sepuluh lompatan. Start dari P14, Martin tiba-tiba saja sudah berada di P4. Holeshot device Ducati kemudian menjadi koentji jawabannya! Padahal musim kemarin Holeshot milik Ducati ini awalnya tidak begitu efektif.

Holeshot device ini sendiri berfungsi untuk menahan posisi shockbreaker pada posisi paling rendah, untuk membuat posisi motor serendah mungkin dengan trek. Tujuannya adalah agar pada saat start (dimana torsi begitu besar) roda depan tidak wheely (tidak terangkat) Wheely selalunya akan melambatkan kecepatan motor. Holeshot device ini sendiri bisa diatur pebalap secara mekanis dari stang motor.

Di atas kertas, berkat power, top speed dan Holeshot device tadi, seharusnya Ducati otomatis akan "semakin di depan," tetapi ternyata tidak demikian.

Suhu trek yang rendah (karena balapan malam) kemudian membuat semua pebalap memakai ban soft-soft (depan dan belakang) yang tentunya akan lebih cepat aus bila dibandingkan dengan kompon lain.

Selain itu surface sirkuit ini sendiri memakai aspal yang sedikit lebih kasar bila dibandingan dengan aspal di sirkuit lainnya. Tentu ada tujuannya. Losail sendiri berada di daerah gurun dimana pasir terkadang terbawa hingga ke sirkuit. Aspal mulus berpasir tentunya sangat berbahaya bagi pebalap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun