Kalau Morbidelli mengeluhkan Holeshot-nya yang tidak bekerja dengan baik justru pada saat balapan, maka Rossi mengeluhkan grip ban belakangnya yang tidak bisa maksimal. Namun ketika melihat kesuksesan Vinales dan Quartararo, Rossi dan Morbidelli tampaknya akan memakai set-up tim Monster Yamaha itu juga.
Sebenarnya koentji kesuksesan Vinales lainnya adalah ketika ia bermain sabar di awal balapan, sekalipun posisinya sempat anjlok dari P3 ke P6. Vinales kemudian menguntit Quartararo "pat-rapat." Gaya slipstream itu tentunya sangat menghemat BBM dan ban belakang, yang kemudian menjadi koentji kesuksesan Vinales membuat "Yamaha semakin di depan" selepas pertengahan balapan, saat dimana kebanyakan pebalap lain mulai "ngos-ngosan" menjaga keausan ban.
Bahkan hingga tikungan terakhir, Mir berada di P2. Akan tetapi untung tak dapat dipeluk malang tak dapat ditendang. Motornya sedikit melebar selepas tikungan terakhir tadi, untuk kemudian diasapi oleh dua motor Ducati.
Suzuki memang tidak sehebat Yamaha, apalagi Ducati. Namun kita layak angkat topi kepada Mir, bocah ingusan yang kemudian berhasil menjadi Juara Dunia MotoGP 2020 hanya lewat satu kemenangan di seri MotoGP Eropa saja. Bandingkan dengan Quartararo dan Morbidelli (juara tiga seri) maupun Oliveira (juara dua seri, tapi hanya bisa finis posisi 9 klasemen akhir)
Rahasianya terletak pada kecerdasan intelektual dan emosional serta tekad dan mental kuat, membuat ia mampu tampil konsisten di sepanjang musim balapan. Rins jelas lebih cepat dari Mir, sebab Rins adalah pebalap tercepat di kelas motor bermesin I-4. Akan tetapi kecerdasan emosional Rins tidak sebaik Mir.
Penggemar MotoGP sejagad pastinya selalu menunggu kode mapping (perintah dari tim) di dashboard motor Rins. Biasanya yang terlihat adalah mapping 2 yaitu perintah agar Rins segera mengurangi power motor agar BBM bisa hemat. Padahal balapan masih seperempat jalan, hehehe. Penggemar MotoGP tentunya belum lupa momen lucu ketika Rins berhasil menjadi juara di MotoGP Aragon. Ketika sampai garis finish, BBM motor Rins ternyata ikutan finish juga! Akhirnya motor tepaksa didorongnya ke pit!
***
Losail sepertinya tidak berjodoh dengan KTM. Miguel Oliveira hanya bisa finish di P13 sedangkan Brad Binder di P14 dan Iker Lecuona di P17. Tragisnya Danilo Petrucci malah DNF.Â
Honda pun tampaknya masih harus menunggu sihir Marc Marquez agar bisa berjaya. Pol Espargaro hanya bisa finish di P8, termasuk lumayan untuk ukuran pendatang baru  yang harus beradapatasi dengan motor liar seperti Honda.
Pekan depan balapan masih akan berlangsung di sirkuit yang sama, Losail. Balapan ini dipastikan akan seru karena setiap tim kini sudah bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja tim sendiri maupun para saingan.