Tentunya hari tidak akan selalu cerah. Ada waktu tertawa dan ada waktu menangis. Demikian juga halnya dengan rezeki, yang bagi saya pribadi lebih banyak mendungnya daripada cerahnya, wkwkwk.
56 tahun itu artinya Pak Tjip dan Ibu Lina sudah lulus fit and proper test, dan sudah berhasil melewati ujian terbesar dalam berumah tangga.
Rupanya kiat jitu tadi Pak Tjip aplikasikan juga di “rumah tangga” Kompasina! Sependek pengetahuan saya, dua tahun terakhir ini, artikel Pak Tjip itu jarang masuk HL, atau kategori Artikel Utama.
Akan tetapi Pak Tjip santuy saja dan tetap setia menulis artikel setiap hari. Busettt…padahal banyak senior lainnya ogah menulis karena merasa dimusuhin oleh mimin yang pelit memberi label AU itu.
Resep Pak Tjip itu adalah sayang sepenuh hati, yaitu dengan terus menulis tanpa harus memperdulikan reward yang akan didapat. Salut!
Sebenarnya saya ingin menulis lebih banyak lagi, tapi saya takut Pak Tjip dan Ibu Lina akan bosen membacanya, wkwkwk.
Akhir kata, tidak ada gading yang tak retak, tidak ada pula gundul yang tak botak. Demikian juga dengan tulisan ini yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu tulisan yang tidak sempurna ini saya tutup dengan doa dan harapan,
“Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa yang melampaui hati dan pikiran manusia, itulah yang selalu menyertai dan melindungi Pak Tjipta, Ibu Lina dan keluarga besar, di dalam Tuhan Yesus dan di dalam persekutuan dengan Roh kudus, Amin.”
Salam hangat selalu
Reinhard Hutabarat