Di awal pertandingan, Solksjaer memakai skema 3-4-1-2 yang defensif. Tiga bek tengah adalah Luke Shaw, Victor Lindelof dan Harry Maguire.
Nyatanya Shaw adalah seorang bek kiri, lebih tepatnya bek sayap yang lebih dominan untuk membantu penyerangan. Shaw juga baru sembuh dari cedera dan belum fit betul. Sebaiknya Solksjaer memilih Axel Tuanzebe atau Eric Bailly saja di posisi Shaw. Buktinya di babak kedua Solksjaer kemudian memasukkan Tuanzebe sebagai bek tengah.
Di posisi gelandang bertahan, Solksjaer memasang Alex Telles di kiri, duet Scott McTominay dan Nemanja Matic di tengah, lalu Wan-Bissaka di kanan. Sejatinya posisi Telles ini sama dengan Luke Shaw, yakni seorang bek sayap.Â
Namun dalam pertandingan ini Telles menjadi titik lemah MU. Sebenarnya rada aneh juga menurunkan dua bek sayap sekaligus untuk tugas yang berbeda. Kecuali kalau stok pemain habis (padahal stok pemain MU itu berlimpah)
Setelah tertinggal, barulah Solksjaer "insaf" dan mengubah skema menjadi 4-4-2, sama seperti kala MU menggunduli Leipzig 5-0 di Old Trafford pada leg pertama sebelumnya.Â
Donny van de Beek kemudian masuk untuk menggantikan Telles. Ini baru betoel. Donny adalah pemain versatile yang bisa bermain sebagai gelandang maupun pemain sayap. Matic juga kemudian ditarik untuk digantikan oleh Paul Pogba demi memperkuat serangan. Walaupun terlambat, tapi kedua pergantian ini terbukti djitoe, karena MU kemudian bisa membuat dua gol!
Akan tetapi, "nasi sudah keburu menjadi bubur," dan strategi konyol Solksjaer kemudian tidak menghasilkan apa-apa. Konyol karena Solksjaer kemudian melakukan tiga pergantian lagi, tetapi bukan untuk meningkatkan serangan, melainkan untuk memperkuat pertahanan. Whatt?
Wan-Bissaka (bek kanan) diganti dengan Fosu-Mensah, Lindelof (bek tengah) diganti dengan Tuanzebe, dan Luke Shaw (bek kiri) diganti dengan Brandon Williams. Tiga bek diganti dengan tiga bek pula!
Posisi MU sedang tertinggal, dan MU butuh gol supaya tidak mampoes. Lah, Solksjaer bukannya memasukkan penyerang tetapi malah bek! Padahal di bench masih ada Juan Mata, Lindgard, Daniel James dan Odion Ighalo. Â Â
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada tim Nagelsmann, kekalahan MU ini terasa menyakitkan karena ketiga gol itu merupakan kesalahan pemain belakang sendiri, termasuk de Gea tentunya.
Dua gol pertama karena de Gea terlambat bereaksi. Gol ketiga karena de Gea lebih memilih untuk menendang bola daripada berusaha menangkapnya!