Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leipzig Vs MU, Jago Kandang Libas Jago Tandang!

10 Desember 2020   23:35 Diperbarui: 10 Desember 2020   23:36 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkat hairdryer Fergie, MU di babak kedua mencetak empat gol lewat hattrick Rooney dan sebuah gol Chicarito. Berkat kemenangan itu, MU berhasil menjauhi Chelsea dan kemudian meraih gelar ke-19 Liga Inggris. Malangnya, West Ham kemudian terkena azab degradasi.

Di Liga Champion sendiri, comeback terbaik MU adalah pada pertandingan final MU-Bayern Munich tahun 1999. Hingga menit ke-90, MU tertinggal 1-0 dari Munich. Para pemain Munich pun sudah siap-siap untuk merayakan kemenangan.

Tiada dinyana tiada diduga, sebuah tendangan dari Gigs diteruskan pemain pengganti, Teddy Sheringham ke sudut gawang Oliver Kahn, gol! MU 1 Munich 1.

Dua menit kemudian, bola dari tendangan sudut disundul Sheringham ke tiang jauh. Disana ada pemain pengganti lainnya, Sjolksjaer yang kemudian meneruskan bola itu ke tiang atas kiri gawang Oliver Kahn, gol! MU dua Munich satu. MU bersuka, Munich menangis tersedu-sedu!

Pelatih MU sekarang adalah saksi hidup dari kedua peristiwa penting di atas. Sjolksjaer seharusnya tahu kalau kunci keberhasilan MU selama ini adalah "Hairdryer" dan "pemain pengganti" (pemilihan strategi pemain)

Itulah sebabnya MU selalu memiliki kedalaman skuat terbaik di EPL dan juga memiliki beberapa pemain versatile yang bisa bermain baik dalam beberapa posisi. Dengan demikian Fergie bisa meramu strategi yang tepat sesuai dengan situasi yang berkembang di lapangan.

Bersama Mourinho, Fergie adalah salah satu dari sedikit pelatih di EPL yang sangat teknis sekali dalam menerapkan strategi bermain. Bedanya, Mourinho meletakkan pondasi permainan dari lini belakang, sedangkan Fergie dari lini tengah.

***

Di EPL, skuat MU adalah yang terbaik saat ini. Saat ini Klopp harus memutar otak untuk menyusun starting-line karena stok pemain belakangnya tipis dan dilanda cedera pula. Sebaliknya Solksjaer pusing untuk memilih pemain mana yang harus diturunkan karena stok pemainnya banyak.

Coba lihat daftar nama pemain belakang MU ini. Ada Aaron Wan-Bissaka, Timothy Fosu-Mensah, Victor Lindelof, Axel Tuanzebe, Harry Maguire, Luke Shaw, Brandon Williams, Eric Bailly, Phil Jones, Alex Telles, Marcos Rojo. Belum lagi para pemain muda jebolan akademi sendiri.

Namun kalau kita melihat pertandingan kemarin itu, ketiga gol yang masuk ke jala De Gea itu sangat tidak masuk di akal! Ketiga gol itu murni kesalahan pemain belakang! Dan ini mutlak kesalahan Solksjaer karena salah memilih pemain dan salah menerapkan strategi bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun