Bruno Fernandes memang pemain hebat karena cepat menyatu dan memberi dampak instan pada permainan Setan Merah. Dia langsung menjadi pilihan utama di lini tengah dan menjadi poros utama permainan.Â
Duetnya bersama Paul Pogba pun nyatanya bisa berjalan mulus. Bahkan, mereka menjadi kunci dari permainan apik Setan Merah.
Penampilan Bruno Fernandes ini sendiri mengingatkan penulis akan sosok Manuel Rui Costa, playmaker kreatif klub Fiorentina dulu. Seperti Rui Costa di Fiorentina, tampaknya Fernandes kelak akan menjadi bintang MU pula.
Kemarin itu kompetisi EPL sempat terhenti beberapa bulan karena pandemic Covid-19, dan sempat ada wacana untuk menghentikan total musim kompetisi 2019-2020. Namun akhirnya kompetisi dimulai lagi sejak Juni kemarin, dan penampilan MU justru semakin trengginas tanpa pernah kalah.
Apa sih resep keberhasilan MU hingga bisa lolos ke Liga Champion?
Pertama tentunya starting lineup baku.
Sejak Bruno Fernandes bergabung di awal Januari 2020, Solksjaer konsisten bermain dengan skema 4-2-3-1. David de Gea menjadi kiper. Lalu Aaron Wan Bissaka mengisi pos bek-sayap kanan, Luke Shaw pos bek-sayap kiri serta duet Harry Maguire dengan Victor Lindelof mengisi pos sentral bek.
Duet Paul Poga dan Nemanja Matic menjadi jantung permainan MU. Duet ini menjadi awal serangan, pemutus serangan lawan dan penyeimbang permainan MU di lini tengah.
Di depan mereka ada trio gelandang serang. Marcus Rasford, Bruno Fernandes dan Mason Greenwood, untuk membantu penyerang tengah yang Kembali naik daun, Anthony Martial.
Nah dengan formasi tetap ini, Solksjaer pun tidak terlalu pusing untuk mengatur susunan pemain untuk setiap pertandingan, sehingga bisa fokus kepada strategi permainan saja.
Kedua, menyatunya para pemain.