Mantan kiper Chelsea dan Atletico Madrid ini sukses membukukan 18 clean sheet. Courtois menjadi kiper pertama Madrid yang tidak kebobolan dalam 18 pertandingan beruntun Liga Spanyol sejak Francisco Buyo melakukannya pada musim 1994-1995.
Berkat performanya itu Courtois berhasil menyisihkan Jan Oblak, kiper tangguh Atletico Madrid untuk merebut trofi Zamora, trofi penghargaan bagi kiper terbaik La Liga.
Ini akan menjadi trofi ketiga bagi Courtois setelah ia sebelumnya dua kali berhasil merebutnya bersama klub Atletico Madrid juga.
Selain itu lini belakang Madrid juga bermain apik musim ini. Bukan karena mereka semakin hebat, tetapi lebih karena mereka “semakin jarang berbuat kesalahan.”
Marcelo dan Sergio Ramos adalah tokoh antagonis di balik bobolnya pertahanan Madrid beberapa waktu sebelumnya. Marcelo terlalu rajin naik menyerang tapi selalu lupa atau terlambat untuk pulang. Sementara Ramos terlalu “gegabah,” sehingga sering diusir dari lapangan, dan Madrid justru dihukum dengan penalti.
Namun musim ini semuanya berubah. Marcelo bukan lagi pilihan utama, mengingat usianya yang semakin menua. Ramos juga semakin wise seiring bertambahnya usia. Ramos semakin sedikit berbuat kesalahan. Akhirnya tugas Varane di sentral pertahanan bersama Ramos juga semakin mudah.
Disaat lini tengah dan depan Madrid biasa-biasa saja, maka lini pertahanan memang menjadi tulang punggung kesuksesan Madrid musim ini.
Oh iya satu lagi. Kesuksesan Madrid musim ini memang karena dibantu oleh Barcelona yang musim ini sengaja “mengalah” sebanyak enam kali!
Bravo Real Madrid
#PepPulanglahkeBarcelona
Referensi :