Berpandukan kitab Joyoboyo, yang lain meramalkan kalau kekuasaan Suharto akan seumuran jagung. Betul saja. Tiga tahun kemudian Suharto lengser keprabon madeg pandhita.
Tapi apa pun itu, insiden Dresden telah membuka mata banyak orang, Suharto sudah melemah. Kini saatnya untuk mulai bergerak!
***
Ketika Luciano berumur dua tahun, TNI lewat Operasi Seroja kemudian masuk dan menghajar habis Fretilin dan pendukungnya. Orang tua Luciano kemudian membawanya lari masuk hutan dekat Los Palos. Di hutan mereka makan seadanya, belajar bertahan hidup.
Dalam sebuah operasi militer besar-besaran, ayah-ibu Luciano beserta banyak keluarga lainnya tewas terbunuh oleh militer dalam penyergapan di hutan. Setelah itu Luciano diasuh oleh saudara dekatnya.
Berkat bantuan seorang pastor, Luciano kemudian melanjutkan sekolahnya di Jakarta, dan kemudian merajut sebuah kisah hidup yang luar biasa.
Pada tahun 1994, saat berlangsungnya kunjungan Presiden Bill Clinton ke Indonesia, Luciano bersama teman-temannya kemudian berhasil menduduki Kedutaan Besar Amerika di Jakarta. Aksi ini kemudian menarik perhatian seluruh penjuru dunia.
Aksi ini meminta pembebasan Timor Leste sekaligus menuntut Amerika menekan Indonesia untuk bertanggung jawab terhadap pembantaian massal oleh TNI terhadap warga sipil dalam insiden Santa Cruz 1991. Akibat aksi ini Luciano menjadi buron. Ia kemudian mendapat suaka politik dari Portugal.
Bagi Lucio, masalah Timor Leste bukanlah masalah antara rakyat Timor Leste dengan Indonesia, PBB ataupun Portugal. Tapi masalah rakyat Timor Leste dengan komunitas Internasional, melalui dua resolusi PBB Dewan Keamanan dan beberapa resolusi majelis umum PBB yang merugikan rakyat Timor Leste.
Luciano menikah dua kali. Istrinya yang pertama kelahiran Jakarta, adalah anak seorang purnawirawan TNI yang pernah bertugas di Timor Timur. Pernikahan itu dikaruniai tiga orang anak.