Jadi laga ini sebenarnya bukan hanya sekedar adu gaya, teknik, filosofi, teologi tapi juga adu sabar, nyali dan keberuntungan...
MU memang sengaja membiarkan City menguasai bola. Namun mereka membentengi area sepertiga lapangan dengan pertahanan ketat dan berlapis.
Lindgard menjadi tokoh sentral dalam mengendalikan lini tengah MU. Bersama Rashford di kiri dan James di kanan, trio ini berfungsi menjadi lapisan pertama pertahanan Mu ketika ditekan.
Fred dan McTominay bekerja sangat keras untuk melindungi Maguire dan Lindelof di jantung pertahanan MU. Fred-McTominay sukses mematahkan serangan yang dibangun oleh David Silva, de Bruyne, Rodri maupun Jesus dari sisi tengah.
Dibelakang mereka kwartet Shaw, Maguire, Lindelof dan Bissaka bermain displin dan tenang untuk membentuk tembok kokoh di depan kiper de Gea.
Di depan, trio Rashford, Martial dan James juga bermain taktis bak cheetah Serengeti yang menunggu mangsanya dengan sabar, untuk kemudian menyerang dengan cepat ketika lawan lengah. Gol pertama dan kedua MU telah membuktikannya.
Pada gol pertama, Rashford menusuk dengan tajam ke kotak penalti. Tidak ada jalan lain bagi Bernardo Silva selain melanggarnya. Wasit kemudian memberikan penalti bagi MU.
Pada gol kedua, Martial mendapat umpan dari james. Sebenarnya Martial tidak dalam posisi yang begitu bagus untuk mengeksekusinya secara langsung. Selain sudutnya sangat sempit, Martial juga tidak punya ancang-ancang untuk menendang keras, tetapi ia memaksakannya juga.
Sekilas berbau spekulasi. Akan tetapi Edison Moraes menganggapnya remeh. Ternyata bola itu meluncur deras masuk ke sudut kiri gawangnya! City pun ketinggalan dua gol cepat!
***
Sekalipun kalah, tapi tidak ada yang salah dengan cara permainan City. Mereka hanya kurang beruntung saja. Pada babak pertama sebenarnya City bisa saja mendapat penalti.
Dari tengah, David Silva mengirim crossing ke Bernardo yang berada di sayap kanan. Bernardo lalu mengirim crossing balik ke tengah, yang langsung disambar Jesus. Namun, Lindelof sambil menjatuhkan badan berusaha memotong bola tersebut.