Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mourinho Sukses Lewati Ujian Pertama

25 November 2019   13:30 Diperbarui: 25 November 2019   13:43 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho, sumber : https://cdn2.tstatic.net/pontianak/foto/bank/images/josemourinho-kembali-tangani-klub-liga-inggris-mauricio-pochettino-tinggalkan-tottenham-hotspurs.jpg

Mourinho senang bukan kepalang ketika Tottenham Hotspur akhirnya berhasil mengalahkan West Ham United dengan skor 3-2 kala bertanding dalam laga derby London, di stadion Olimpiade London, yang merupakan markas West Ham pada Sabtu kemarin.

Kemenangan ini memperpanjang rekor kepelatihan Mourinho sebagai pelatih yang belum pernah kalah bersama tim yang baru pertama kali dilatihnya itu ketika bertanding.

Debut Mourinho kali ini juga menandai berakhirnya tren buruk Hotspur yang tidak pernah menang dalam liga laga terakhir di EPL. Kemenangan ini juga sekaligus menjadi kemenangan pertama Hotspur di kandang lawan pada musim ini.

Kesan pertama begitu menggoda. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Mou ketika menjalani "Malam pertama" ini.

Ada beberapa poin yang menjadi catatan penulis dalam laga pertama Mourinho bersama Hotspur ini.

Pertama, susunan line-up pemain.

Line-up pemain yang disusun Mou pada pertandingan kemarin, agaknya akan menjadi susunan inti skuad utama Hotspur sampai akhir tahun ini.

Seperti yang penulis duga (dalam tulisan sebelumnya) pemain yang jarang ditampilkan Pochettino, Eric Dier kemudian diduetkan Mou bersama Harry Winks untuk membentuk double pivot di lini tengah Hotspur.

Mou sendiri memakai skema favoritnya 4-2-3-1. Dua fullback sejati, Ben Davies di kiri, dan Serge Aurier di kanan lebih dipilih daripada Danny Rose dan Kyle Walker-Peters yang bertipe wing-back.

Di posisi bek tengah ada Toby Alderweireld dan Davinson Sanches.

Untuk posisi penyerang, Mou tidak mengkutak-katik. Hanya saja Mou lebih memilih Lucas Moura daripada Erik Lamela untuk mengisi sayap kanan.

Khusus untuk Toby Alderweireld, Mou tampaknya akan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankannya. Mou sepertinya akan bernegosiasi dengan Levy dan Toby untuk mencapai kesepakatan kontrak dan gaji yang bisa memuaskan bagi semua pihak.

Mou sepertinya akan membiarkan Verthongen pergi terkait usia dan cedera yang sering dialaminya.

Terkait dengan sang super star, Christian Eriksen, Mou sudah mempersilahkannya untuk mencari klub baru. Mou memang terkenal tegas dengan komitmen, dan dia tidak suka dengan pemain yang tidak punya komitmen terhadap klub.

Kini Mou bisa tersenyum lagi, sumber : https://m88fc.com/wp-content/uploads/2019/11/Mou-780x470.jpg
Kini Mou bisa tersenyum lagi, sumber : https://m88fc.com/wp-content/uploads/2019/11/Mou-780x470.jpg
Kedua, "Rayuan" Mou ternyata masih ampuh.

Dalam sesi latihan sebelumnya, Mou tampak melakukan pendekatan khusus terhadap beberapa pemain. Bukan rahasia lagi kalau Mou sangat menyukai Dier. Ketika masih melatih MU, Mou pernah mencoba mendatangkannya untuk mengisi lini tengah MU, namun tidak disetujui bos MU.

Sebaliknya, dalam setahun terakhir ini, penampilan Dier semakin memburuk sehingga jarang masuk ke dalam tim inti. Pochettino justru lebih memilih Moussa Sissoko daripada Dier.

Entah apa yang dibisikkan seorang Mourinho ke telinga Dier sehingga ia tampil begitu percaya diri ketika berhadapan dengan West Ham! Walaupun sudah lama tidak tampil regular, Dier bermain sangat bagus. Umpan-umpannya juga akurat. Visi bermainnya juga bagus. Tekel-tekel hebatnya kini muncul lagi. Dier pun menjadi tembok kokoh di lini tengah Hotspur.

Entah apa yang dipikiran Pochettino ketika menyaksikan penampilan Dier malam itu!

Demikian juga halnya dengan Harry Winks yang menjadi pilihan kedua Pochettino setelah Tanguy Ndombele. Mungkin Mourinho berkata kepada Winks, "Hei anak muda, kalau kamu bisa bermain sempurna untuk timnas Inggris, seharusnya kamu bisa juga melakukannya bersama Hotspur. Mungkin Pochettino tidak pernah mempercayaimu, tetapi aku, aku akan selalu mempercayaimu. Ayo tunjukkan pada mereka kalau kamu bisa!"

Terhadap Dele Alli lain lagi. Mou memberikan ekstra perhatian kepadanya karena Alli akan diplot menjadi otak permainan Hotspur. Kali ini Mou melakukan standar ganda, karena kasus Alli berbalikan dengan Winks!

Winks dipercaya Southgate menjadi otak permainan timnas Inggris, tetapi tidak dipercaya Pochettino di Hotspur. Sebaliknya Alli adalah otak permainan Hotspur, tetapi tidak dipercaya Southgate di timnas Inggris.

Kali ini Mou menyalahkan Southgate karena menyepelekan Alli yang adalah pemain penting Hotspur. Menurut Mou, Alli terlalu bagus untuk tidak menjadi salah satu pemain terbaik di dunia dan tak bermain untuk tim nasional.

Alli pun "dibakar" Mou sebelum pertandingan melawan West Ham United. Dan betul saja, Alli pun tampil menggila dan menjadi pemain terbaik Hotspur pada pertandingan itu. Setelah Alli tampak mulai kelelahan, barulah Mou memasukkan Eriksen untuk menggantikannya.

Overall, Kapasitas Mourinho sebagai peracik strategi memang tidak perlu diragukan lagi (lebih tepatnya sih sebagai motivator pemain)

Menurut Mou sendiri, dia tidak ada memberikan pengarahan teknis ataupun strategi tertentu kepada para pemain menjelang pertandingan ini. Hanya itu tadi saja, yaitu pendekatan bisik-bisik secara personal kepada pemain saja.

Sepintas terkesan sepele, tapi hasilnya sangat mengejutkan. Bukan terhadap hasil saja, tetapi terhadap motivasi dan cara bermain para pemain Hotspur yang sudah lama menghilang, tapi kini  muncul kembali. para youngster Hotspur kini bermain penuh gairah untuk menjelajahi setiap jengkal sisi lapangan.

Lini tengah kemudian mampu menjadi jembatan penghubung antara lini belakang dengan lini depan. Pendekatan ala Mou terhadap pemain tengah ternyata membuahkan hasil dalam merobah mindset pemain dalam transisi dari mode menyerang ke mode bertahan.

Sampai pertengahan babak kedua, trio Winks, Dier dan Alli betul-betul sukses mengendalikan lini tengah permainan. Namun setelah itu fisik mulai terkuras sehingga konsentrasi mereka pun mulai terganggu.

Ketiga, pilihan antara Chelsea, MU dan Hotspur.

Mourinho adalah seorang London boy, dan tahu betul setiap inchi sudut-sudut kota London, termasuk tempat-tempat hangout para pemain sepakbola.

London menjadi tempat special bagi the special one, karena dia selalu dipercaya oleh para pemainnya, baik ketika di Chelsea, dan ternyata juga di Tottenham Hotspur! Hal inilah yang sangat menggembirakan Mourinho.

Di MU Mourinho memang gagal. Dia gagal karena para pemain tidak mempercayainya, tidak menghormatinya dan sengaja bermain buruk agar dia segera dipecat.

MU meninggalkan luka pahit bagi seorang Mourinho karena untuk pertama kalinya dia dipecat oleh para pemain, bukan oleh bos klub seperti di Chelsea misalnya.

Di MU terlalu banyak selebriti yang merangkap pesepakbola. Ada Pogba, dan ada juga Lingard, pesepak bola merangkap pengusaha produk fashion. Pemain-pemain MU yang juga selebgram ini susah diatur. Mereka ini lebih tertarik membahas potongan rambut dan parfum yang lagi happening daripada membahas strategi permainan yang akan dimainkan di lapangan.

Tapi MU dan Chelsea sudah berlalu, kini masa depan terbentang bersama Hotspur, tim yang tidak akan pernah dibayangkan untuk dilatih oleh Mou ketika dia tinggal di London juga.

Selama ini Mourinho terkenal dengan sepak bola negatifnya. Mou memang berhasil membuat timnya sulit ditembus oleh tim penyerang lawan. Akan tetapi kelemahan utama dari klub-klub yang diasuh oleh Mourinho itu adalah sisi penyerangan.

Baik ketika Mou mengasuh Chelsea pada periode kedua maupun kala melatih MU, para penyerang terkesan mandul dan sulit untuk mencetak gol.

Akan tetapi hal itu tampaknya tidak berlaku di Hotspur. Raihan tiga gol yang dicetak oleh ketiga penyerangnya adalah sesuatu yang luar biasa bagi seorang Mourinho.

Bukan itu saja, cara bermain ketiga penyerang itulah yang membuat Mourinho tekejut dan tidak dapat menyembunyikan kegirangan hatinya.

Penyerang top sekelas Harry kane ketika kehilangan bola, langsung segera berusaha merebut bola itu kembali dari penguasaan lawan. Kane berlari mengejar bahkan bila perlu menarik dan menendang lawan agar bisa merebut bola kembali.

Kane punya senjata komplet, kaki kiri dan kanan sama baiknya. Sundulan kepalanya juga tajam. Kane juga bisa bermain di banyak posisi, dan selalu bergerak sehingga susah diantisipasi pergerakannya.

Bersama Heung Min Son, Kane menjadi momok mengerikan bagi para lawan. Mereka berdua punya kecepatan dan daya jelajah yang tinggi, serta visi permainan yang baik.

Hebatnya lagi, ketika menguasai bola, mereka ini tidak akan takut sekalipun dihadang oleh dua tiga pemain lawan.

Biasanya penyerang setelah kehilangan bola, pasti akan berjalan pelan sembari merapikan rambutnya. Setelah itu "melihat suasana dulu" sambil menunggu kiriman bola dari teman.

Mou sudah bermain bersama banyak striker-striker hebat termasuk dengan pemain kesayangannya dulu, Didier Drogba maupun Ronaldo. Akan tetapi tidak ada penyerang di dunia ini yang mau "berepot-repot" seperti pasangan Kane dan Son ini. Hanya Sadio Mane dari Liverpool yang mirip etos kerjanya dengan keduanya.

Mourinho bersukur tidak jadi berlabuh di Emirates Stadium markas tim London lainnya, Arsenal. Kini ia menatap masa depan yang cerah bersama Tottenham Hotspur.

David Levy pun tampaknya lebih sabar daripada Roman Abramovich, bosnya di Chelsea dulu.

Tahun depan Mou akan memberikan gelar pertama kepada Levy. kalau Mou mujur, maka dia setidaknya masih akan tingga di London untuk menghabiskan kontrak pertamanya.

Bravo Mou


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun