Pada laga Final Piala Super Eropa pertengahan minggu kemarin, ada sosok pemain Liverpool yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Sosok yang kemudian diketahui bernama lengkap Adrian San Miguel del Castillo itu bermain menggantikan kiper utama, Alisson Becker yang menderita cedera.
Bak kisah sinetron FTV, tiada dinyana tiada diduga, sosok kiper yang terbuang dari klub London, Westham united itu, kemudian berubah menjadi seorang pahlawan baru Liverpool.
Pertandingan Liverpool kontra Chelsea itu sendiri berakhir imbang, sehingga harus dilanjutkan dengan adu penalti. Kini perhatian pecinta sepak bola dunia tertuju kepada kedua kiper yang kebetulan sama-sama berpaspor Spanyol itu. Akan tetapi perbedaan keduanya bak bumi dengan langit.
Yang satu, kiper utama Chelsea, Kepa Arrizabalaga adalah kiper termahal sejagad. Sedangkan yang satunya lagi, kiper cadangan Liverpool, Adrian adalah kiper gratisan yang diberikan secara cuma-cuma oleh Westham united.
Ini ibarat menonton tayangan langsung sepak bola lewat streaming. Yang satu lewat paket premium berbayar, sedangkan yang satunya lagi lewat cara illegal, yaitu dengan memepet ke tembok tetangga untuk menumpang WIFI secara gratis! Dan ternyata streaming lewat numpang gratis itu kualitasnya lebih jernih...
Dan nasib berkata lain. Dasar rezeki anak soleh, atau mungkin Kepa kena azab, Adrian kemudian menjadi pahlawan ketika berhasil menggagalkan tendangan terakhir pemain Chelsea, Tammy Abraham. Seperti dalam kisah sinetron FTV, nasib Adrian seketika berubah, "dari tukang cilok menjadi juragan bakpao" atau dalam bahasa kerennya, from zero to hero!
Namun kebahagiaan Adrian itu tidak berlangsung lama, karena dalam tiga hari kemudian, dia membuat blunder berbuah petaka. Gawangnya bobol lewat cara yang tidak masuk akal, yang bahkan belum pernah dilakukan oleh kiper-kiper Persela, Lamongan!
Untungnya, sekali lagi untungnya, timnya itu tidak sampai menderita kekalahan. Kalau tidak, (meminjam alur cerita FTV sekali lagi) Â Adrian itu pasti akan berganti profesi menjadi "tukang cilok!"
***
Pertandingan kedua laga Liga Inggris antara Southampton kontra Liverpool sendiri berlangsung Sabtu 17 Agustus 2019 kemarin, di stadion St Mary, markas klub Southampton.
Sejak awal Southampton langsung menekan Liverpool yang bermain lebih kalem, mengingat mereka baru saja bertarung habis-habisan dalam Piala Super Eropa pertengahan minggu lalu.
Percobaan pertama dilakukan Milner pada menit ke-4, namun tendangan kerasnya masih mengenai bek Soton, sehingga dapat dengan  mudah diamankan Angus Gunn, kiper Soton.
Menit ke-7.30 sebuah backpass van Dijk ke Adrian, terlambat diamankannya. Bola kemudian dikejar Che Adams, tetapi langsung disapu Adrian, dan mengenai tubuh Adams untuk menghasilkan tendangan gawang bagi Liverpool.
Sejenak saya terkesiap! Ini adalah masalah klasik lini pertahanan Liverpool sejak lama yang kemudian terlihat kembali, backpass yang membahayakan! Lovren, Matip dan van Dijk adalah bek tengah yang suka melakukan backpass (walaupun tidak tertekan) sementara problem utama kiper-kiper Liverpool sejak dulu ada disitu, terutama untuk Mignolet dan karius. Problem ini teratasi ketika Becker bergabung kemudian dengan Liverpool. Sama seperti Ederson (City) Becker adalah pemain bertipe kiper-libero yang akrab dengan backpass.
Saya hakul yakin, kini Liverpool dalam kedaan darurat lini pertahanan. Ini akan menjadi pembeda nasib Liverpool pada musim ini. Problem ini sudah terlihat sejak pramusim, bahkan ketika berhadapan dengan Norwich dan Chelsea. Tetapi baru pada pertandingan melawan Southampton terlihat secara kasat mata. Dan ternyata betul. 75 menit kemudian, dengan cara beginilah gawang Adrian kemudian bobol!
Menit ke-8.37. Dari belakang, pemain Soton mengirim bola lambung ke sisi tengah kotak penalti Liverpool, yang kemudian dikejar Adams. Disitu ada Matip dan van Dijk yang kemudian menutup pergerakan Adams. van dijk kemudian melakukan backpass lewat sundulan kepada Adrian,tetapi kemudian dikejar Adams untuk ditendangnya. Untunglah Adrian kemudian berhasil mengamankan bola. Gila benar! Kejadian yang sama terulang kembali hanya dalam dua menit!
Aneh benar cara lini belakang Liverpool mengamankan bola. Kenapa bola tidak dibuang saja jauh ke depan, atau kesamping saja. Kenapa harus melakukan backpass yang tidak perlu? Apalagi klub-klub seperti Soton bertipe kick and rush, selalu mengandalkan kecepatan pemain depannya. Dalam pertandingan ini, pemain belakang Liverpool jelas kalah cepat dari penyerang Soton.
Menit ke-20.19, Adrian melakukan penyelamatan gemilang. Berawal dari sebuah tendangan sudut yang kemudian disundul dengan keras ke arah gawang oleh Maya Yoshida, namun Adrian dengan sigap berhasil menggagalkannya.
Menit ke-37.49, lagi-lagi sundulan keras Che Adams naik di atas gawang Adrian.
Walaupun memegang penguasaan bola, namun tuan rumah lebih menekan pertahanan Liverpool. Tampaknya tim tamu belum menemukan irama permainannya. Babak pertama ditutup dengan skor imbang, Southampton 0 liverpool 0
Babak kedua dimulai, tim tamu kemudian tampil menyengat. Berawal dari asis Milner, Mane kemudian bergerak ke sisi tengah kotak penalti dan kemudian melakukan tendangan melengkung indah menembus sisi kanan gawang Angus Gunn. Southampton 0 liverpool 1.
Tampaknya Liverpool sudah menemukan irama permainannya. Apalagi dengan tabungan sebuah gol Mane tadi membuat mereka bermain lepas, dan terus menekan tim tuan rumah. Sepertinya gol-gol selanjutnya tinggal menunggu waktu saja.
Menit ke-70, menerima umpan dari Mane pada sisi pertahanan Soton, Firmino kemudian melakukan cut-off ke sisi tengah sambil meliuk-liuk melewati tiga pemain Soton dan kemudian menyudahinya lewat tembakan menyilang ke sisi kanan Angus! Southampton 0 liverpool 2. Liverpool tetap mendominasi permainan, tetapi tidak ada lagi gol tercipta berkat kesigapan kiper Angus.
Menit ke-82, petaka kemudian menimpa Liverpool! Untung tak dapat diraih, Malang itu adanya di jawa Timur! Lini belakang Liverpool kembali melakukan blunder. Van Dijk menguasai bola di sisi kiri pertahanan Liverpool. Redmon kemudian mengganggunya, van Dijk kemudian melakukan backpass kepada Adrian, yang sialnya terlalu lama menahannya. Danny Ings kemudian mencoba mengganggu Adrian. Apesnya, ketika Adrian hendak membuang bola, tendangannya justru mengenai Ings dan kemudian berbuah gol ke gawang Liverpool!
Dalam satu pertandingan, Adrian dua kali melakukan kebodohan yang sama. Padahal kata orang, keledai itu tidak pernah dua kali terperosok kedalam lobang yang sama!
Sebenarnya bukan hanya Adrian saja yang melakukan kekonyolan, sebab van dijk juga tiga kali melakukan backpass yang tidak perlu yang berujung peluang bagi lawan. Dalam istilah lain van Dijk tiga kali melakukan unforced errors!
Sebenarnya yang paling patut dipersalahkan adalah Jurgen Klopp, terutama menyangkut manajemen pembelian pemain. Setelah menjual Mignolet, praktis Liverpool tidak punya kiper bagus. Klopp terlalu percaya diri kalau Becker akan bisa terus bermain. Becker akhirnya cedera, dan setidaknya tidak bisa bermain selama enam pekan. Kini giliran Klopp yang bingung karena Adrian telah kembali ke habitatnya, from hero to zero...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H