Pada Pileg kemarin PAN hanya memperoleh 44 kursi (urutan ke-7) Mengingat jatah pimpinan MPR itu hanya untuk 4 parpol saja, maka bisa dipastikan kalau Ketum PAN itu tidak akan bisa mencicipi enaknya kursi empuk pimpinan MPR periode mendatang.Â
Akan tetapi mereka ini tidak kehilangan akal. PAN kemudian mengusulkan penambahan kursi pimpinan MPR menjadi sepuluh kursi! Dengan demikian semua parpol akan terwakili. Artinya sama seperti sekarang ini, Ketum Parpol itu merangkap pimpinan MPR juga, kan aseeek...
Sebelumnya Demokrat pun sudah melakukan lobi khusus, sembari mengingatkan PDIP akan jasa SBY dulu ketika berkuasa.
Ketika itu Demokrat memberikan jabatan Ketua MPR kepada PDIP (Taufik Kiemas) Jadi Demokrat berharap agar PDIP tidak melupakan hal tersebut.
Ditempat terpisah Ketum PKB, Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sejak awal juga sudah mengincar posisi Ketua MPR.
PKB sendiri optimis Cak Imin ini bisa menjembatani kepentingan semua kelompok dan golongan masyarakat tanah air.
Cak Imin juga sudah bergerak cepat untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak.
Walaupun kalah dalam perhelatan Pilpres kemarin, tapi hal itu tidak mengurangi hasrat Gerindra untuk mengincar posisi Ketua MPR.
Apalagi Gerindra cukup cerdik dengan mengaitkan hal tersebut sebagai bagian dari rekonsiliasi Jokowi-Prabowo. Tampaknya PDIP juga berdiri di belakang Gerindra.
Ramainya minat dari petinggi parpol untuk memperebutkan posisi Ketua MPR ini tak ayal membuat Golkar kelimpungan, karena sedari awal mereka sudah yakin kalau jatah kursi Ketua MPR ini akan jatuh ketangan mereka. Kini Golkar terpaksa melakukan lobi-lobi khusus agar PDIP dan Gerindra mau mendukung Golkar untuk menjadi Ketua MPR.
Lalu bagaimana sikap PDIP sendiri?