Sepertinya petinggi MU tak suka dengan "filosofi" ala van Gaal ini, karena tak sabar menunggu hasilnya. Namun menurut van Gaal sepak bola itu bukan Balpirik, balsem yang begitu dioles langsung panas! Tak lama kemudian (ada provokatornya) mantan pemain dan para pandit sepak bola ikut-ikutan juga membully skema taktik Van Gaal ini.
Para petinggi kemudian berkonspirasi untuk menendang van Gaal. Mereka lalu menyewa filosofi pragmatisme ala Mou. Sepintas tampaknya usaha ini berhasil. Mou kemudian memberi gelar kepada MU. Tapi jangan tanya nilai gelar tersebut jika dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Karena itu akan tampak seperti membeli keripik singkong seharga Rp 5 juta sebungkus...
Kekalahan dari Sevilla kemarin memang menyakitkan. Bukan terkait hasil, melainkan cara dari kekalahan MU tersebut! Berdasarkan statistik pertandingan, 21 tembakan dilepaskan Sevilla ke gawang MU dengan 6 tepat sasaran. Bandingkan dengan MU yang melepaskan 17 tendangan, dan 3 tepat sasaran. Artinya dari segi permainan, MU memang kalah telak!
Kesalahan taktik jelas menjadi penyebab! Dalam 2 pertandingan menghadapi Sevilla, MU hanya bisa melesakkan 1 gol saja. Itu bukan karena para penyerang MU itu mandul, melainkan karena taktik Mou itu memang terlalu "mengetatkan celana" para pemain MU itu ketika berlari...
Bandingkan dengan Liverpool yang mampu melesakkan 5 gol dalam 2 pertandingan! Di La Liga musim ini gawang Sevilla telah bobol 42 kali. Pada fase penyisihan grup di Liga Champion Sevilla kebobolan 12 kali dari 6 pertandingan!Artinya gawang Sevilla memang rawan bobol!
Kalau MU sejak awal bermain ngotot seperti 15 menit terakhir itu, bukan tidak mungkin MU akan menggunduli Sevilla! Apalagi MU memiliki pertahanan yang cukup mumpuni untuk menjinakkan serangan balik musuh. Sebenarnya bukan dalam pertandingan melawan Sevilla saja MU bermain "buruk." Â Hampir dalam seluruh pertandingan dibawah asuhan Mou, MU bermain buruk untuk ukuran nama besar mereka itu!
Sungguh sangat tidak pantas rasanya kalau MU sebagai salah satu klub terbesar di dunia memainkan sepakbola negatif seperti yang mereka pertontonkan selama ini bersama Mou! Padahal MU memiliki pemain-pemain berkelas dunia. Mereka juga memiliki kedalaman skuat yang sangat mumpuni dan berkualitas. Dengan skuat demikian, Mou bisa memiliki variasi permainan yang banyak. Semua pelatih di EPL tentu saja sangat iri dengan skuat Mou ini...
***
Kini para petinggi MU mulai resah. Bukan saja terhadap hasil buruk MU, tetapi juga terhadap pernyataan Mourinho atas kegagalannya tersebut. Dalam monolognya kepada pers, Mou ngeles dan tidak merasa gagal. Mou merasa kegagalan adalah hal yang biasa bagi klub seperti MU. Mou mengatakan bahwa dia juga dulu pernah mengalahkan MU (bersama Porto dan Real Madrid) jadi kekalahan ini jangan terlalu didramatisir...
Selain itu Mou juga menyinggung soal "warisan" skuat tetangga, Manchester City yang sangat mumpuni, yang menurut Mou sudah ada dari masa lalu sebelum Pep datang (pernyataan ini untuk merendahkan prestasi Pep Guardiola...) Â
Menurut Mou kalau kualitas pemainnya seperti milik tetangga itu, maka MU pasti tidak akan tersingkir dari Liga Champion. Untuk itu Mou meminta tambahan uang lagi untuk berbelanja pemain baru pada musim panas mendatang...