Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal Memang Tidak Pantas Berlaga di Eropa!

25 Februari 2018   05:00 Diperbarui: 25 Februari 2018   05:58 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reformasi Arsenal 1996 yang salah satunya dengan mendatangkan Wenger itu memang telah berhasil mengangkat derajat Arsenal ketempat yang lebih tinggi dalam kancah sepak bola internasional. Akan tetapi dunia sepakbola Inggris juga telah berubah dengan cepat. Satu dekade lalu klub sepakbola Inggris melakukan reformasi total dalam kepemilikan klub.

Para taipan kaya dari Rusia, Amerika Serikat dan Asia (Arab, China dan Thailand) kemudian "menggelontorkan uang yang tak berseri" ketubuh liga Inggris lewat klub sepakbola yang mereka beli. Klub sepakbola Inggris kemudian bermetamorfosa menjadi sebuah industri yang membuat sepakbola, entertaiment dan bisnis berpadu dalam satu paket magis yang hebat.

Dengan uang berlimpah, klub sepakbola Inggris mulai jor-joran untuk membeli pemain-pemain terbaik dari seluruh dunia. Alumni dari akademi sendiri (bukan alumni 212) justru terpaksa harus dipinjamkan ke klub lain untuk menambah jam terbang mereka. Sebaliknya para pemain inti didapat dengan cara instan. Sebagian dibeli dengan harga transfer yang sangat tinggi. Sebagian lagi justru diimingi dengan gaji yang banyaknya gak ketulungan. Akhirnya klub-klub sepakbola Inggris itu tak berbeda dengan para pelakor...

***

Pada zaman milenial ini tidak ada lagi yang tersembunyi. Para pemburu bakat kini "bergentayangan" keseluruh penjuru bumi untuk mencari pesepakbola berbakat. Fee yang didapat sebagai agen dari seorang bocah yang diramalkan akan menjadi The next Messi, lebih dari cukup untuk membeli sebuah Lamborghini Gallardo baru! Hal itu membawa sebuah konsekwensi bagi Wenger. Kini tidak ada lagi pemain bagus yang murah apalagi gratis Monsieur!

"Karena pelit," Wenger tidak mau lagi berbelanja pemain-pemain berbakat untuk kemudian dipoles di akademi. Wenger hanya mengandalkan pemain binaan yang ada di akademi sendiri. Perlahan tapi pasti Wenger kemudian "menimbun racun dalam tubuhnya sendiri..."

Memang sampai tahun lalu Arsenal masih bisa eksis di papan atas EPL maupun Liga Champion. Akan tetapi semuanya itu berkat pemain bagus yang mulai uzur. Sampai kapan Wenger mengandalkan Ramsey, Cech, Welbeck, Mertesacker, Koscielny atau Wilshere? Tanpa adanya regenerasi yang baik, Arsenal pasti akan tersingkir dari EPL!

Kini kondisi Arsenal sangat memprihatinkan, apalagi mereka telah tersingkir dari Liga Champion. Hampir mustahil mereka bisa bermain di Liga Champion lewat jalur normal (finished setidaknya di urutan-4 EPL) Pintu belakang tersedia hanya kalau Arsenal bisa menjuarai Liga Eropa. Namun para fans tidak yakin, wong "melawan coro" dikandang sendiri saja bisa kalah....

***

Wenger berprinsip tidak akan mau membeli pemain mahal. Dia lalu mengejek klub lain seperti Chelsea, City, MU, Liverpool yang jor-joran membeli pemain mahal. Tetapi Wenger lupa kalau Arsenal itu tidak masuk lagi dalam daftar klub The Big Five EPL! Beberapa tahun terakhir ini Wenger mulai cemas, lalu dia menjilat ludahnya sendiri!

Tahun 2016 lalu Wenger membeli Shkodran Mustafi dengan nilai RP 605,57 miliar dan Granit Xhaka dengan nilai sebesar Rp 657,47 miliar. Musim panas lalu Wenger membeli Lacazette dari Lyon dengan nilai 45 juta Pounds (Rp 778,58 miliar) yang harganya bisa melesat hingga mencapai 52 juta Pounds berdasarkan penampilan Lacazette. Teranyar Wenger membeli Aubameyang dari Dortmund dengan nilai 56 juta Pounds!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun