Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prahara di Tubuh Madrid, Trio BBC Segera Hengkang!

20 Januari 2018   15:50 Diperbarui: 20 Januari 2018   15:59 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buruknya performa trio BBC diawal musim 2017-2018 ini membuat posisi Madrid di La Liga terancam bahaya. Juara bertahan itu tidak lagi berharap kepada gelar juara La Liga yang selalu menjadi target seperti biasanya. Kini Madrid berharap "pertolongan Tuhan" agar bisa menjadi "Juara ke-4 La Liga" sehingga bisa lolos ke kualifikasi Piala Champion.

Apakah anda tidak salah baca artikel...? Tentu saja tidak! Para Madridistas bersiap-siaplah dengan sapu tangan untuk menonton seluruh pertandingan Madrid hingga akhir musim ini...

Entah apa yang terjadi dengan Madrid. Musim 2016-2017 kemarin adalah musim yang indah bagi Madrid dan pangerannya, Ronaldo. Berbagai gelar dan penghargaan mereka dapatkan sepanjang 2017 kemarin. Mulai dari juara La Liga, juara Liga Champion dan juga juara Piala Dunia antar klub!

Adakah pelatih di dunia ini yang lebih beruntung dari seorang Zidane? Bersama Madrid Zidane meraih tropi Liga Champion dua kali berturut-turut, meraih juara La Liga untuk pertama kalinya sejak 2012, Piala Dunia antar klub dan tentu saja penghargaan sebagai pelatih terbaik. Tidak usah juga ditanyakan, apa saja yang diraih CR-7 sepanjang tahun 2017 kemarin...

Namun seperti mentari pagi yang datang mengusir pelukan kabut di dedaunan, demikian pula halnya yang terjadi dengan Madrid. Di tahun 2017 yang sama pula petaka kemudian datang menghampiri tanpa bisa ditolak! 

Seketika para pahlawan itu "mendadak dangdut" menjadi pecundang! "Penendang" rekor 105 gol Liga Champion bernama Ronaldo itu "mendadak lupa" bagaimana caranya mencetak gol. Dari tujuh penampilan di La Liga 2017-2018, CR-7 melepaskan 48 tembakan, tetapi cuma menghasilkan 1 (satu) gol! Dengan kata lain tingkat konversi gol CR-7 hanya 2,08%...

Demikian pula halnya dengan Bale dan Benzema. Selama ini Bale dan Benzema difungsikan untuk menopang CR-7 sebagai bagian dari trisula BBC itu. Walaupun namanya trisula, sejatinya mereka itu tidak padu. Trio BBC itu hanyalah kedok untuk kepentingan binis semata. Trio MSN Barcelona dulu, barulah bisa disebut trisula karena mereka memang benar-benar padu.

***

Segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini ada masanya. Masa CR-7 di Madrid memang sudah habis! Kecuali...dan hanya kecuali... kalau Madrid merubah skema permainannya, dan menggeser CR-7 menjadi seorang pembagi bola! 

Apakah CR-7 harus mencetak gol agar bisa berkontribusi kepada klub? Tentu saja tidak! Masalahnya CR-7 tidak mencetak gol, tidak membuat asist, tidak membuat umpan kunci, tidak melakukan intersep, clearance, tackle atau apapun untuk timnya! CR-7 dibayar mahal untuk tidak melakukan apapun alias makan gaji buta!!

Selama ini platform permainan Madrid selalu bertumpu kepada pemain bintangnya, dimana pemain lain mendukung sang pemain bintang tersebut. Sejak zaman Raul Gonzales hingga CR-7, skema permainan Madrid tetap begitu. Masalahnya sejak Bale datang, semua pemain tidak lagi 100% berpihak kepada CR-7! Maklumlah ketika datang ke Madrid, status Bale adalah pemain termahal didunia. Kini friksi ditubuh Madrid terlihat semakin besar.

Setelah Coentrao dan Pepe pergi, Ronaldo connection kini tinggal berisi Ronaldo, Marcello, dan Ramos. Sementara pendukung Bale adalah anak-anak muda seperti Isco dan Assensio yang jarang dimainkan karena "CR-7 tidak suka" kepada mereka. 

Sementara pemain senior lainnya mencoba bersikap netral. Namun ketidak sukaan pemain lain kepada CR-7 semakin memuncak ketika CR-7 meminta tambahan gaji lagi padahal gajinya berkisar Rp 350 miliar pertahun!  Dengan hanya mencetak 4 gol dalam setengah musim kompetisi, jelas petinggi, pemain dan fans Madrid mulai muak kepadanya!

Jadi sekalipun para pemain Madrid ini adalah pesepakbola profesional, ketidak harmonisan diantara mereka itu telah membuat Madrid menjadi semakin terpuruk. Sepertinya Madridistas sudah muak dengan para bintang ini dan ingin mereka segera diganti. Trio BBC juga kini semakin sering "disiulin" para fans justru ketika bermain dikandang sendiri...

***

Kini Madrid, trio BBC plus Zidane sudah bersiap-siap. Ada wacana untuk mendatangkan paket Pochettino plus Harry Kane sesegera mungkin. Tetapi Hotspur hanya bersedia melepas mereka pada musim panas nanti. 

Joachim Loew juga tidak berminat datang karena akan menukangi Jerman pada Piala Dunia nanti. Madrid yang dilanda panic attack mencoba mendatangkan Neymar dari PSG. Diam-diam Madrid juga bersiap menjadi "pelakor" dengan berusaha membajak Aubameyang dari pelukan Arsenal lewat mahar sebesar 70 juta dollar...

Isu yang paling panas adalah rencana tukar guling Neymar dengan CR-7! Seperti kita ketahui, kepergian Neymar dari Barcelona adalah karena Neymar ingin lepas dari bayang-bayang Messi. Sudah lama Neymar ingin menjadi pemain terhebat di dunia, dan itu hanya mungkin kalau dia tidak berada satu klub dengan Messi ataupun CR-7. 

Kini Madrid meminang Neymar untuk menjadi pangeran yang baru di klub paling heboh sedunia. Pasti Neymar tidak akan menolaknya. Dan ingat, Madrid itu jauh lebih bergengsi daripada PSG!

Masalahnya adalah, apakah PSG mau menerimanya? Sepertinya akan mau, sebab kini harga Neymar tak kurang dari 300 juta dollar. PSG juga sulit menolak tukar guling Neymar dengan Ronaldo plus mahar ratusan juta dollar... Bagi PSG sendiri, nama CR-7 masih cukup menjual untuk 2-3 tahun kedepan. Bukankah semua transfer-transfer "edan" ini bermuara ke bisnis?

Dulu banyak orang yang membandingkan Bale dengan Neymar, sama seperti CR-7 dengan Messi. Sama seperti Neymar, Bale juga sudah bosan menunggu CR-7 hengkang! Selama mereka berada dalam satu klub, Bale hanya akan menjadi bayang-bayang CR-7 saja! Asa itu sempat mencuat ketika Benitez menukangi Madrid yang lebih mempercayai Bale daripada CR-7. 

Tetapi kemudian Bale cedera parah. CR-7 yang gerah kemudian berhasil menendang Benitez. Kini Bale realistis, badai cedera telah merenggut keperkasaannya, dan Bale juga sudah bosan berkonfrontasi dengan teman seklub. Sekalipun CR-7 pergi, pangeran baru pasti akan menggantikannya juga.

Sudah lama Manchester United melirik Bale, tetapi Bale menepisnya karena gajinya di Madrid sangat tinggi. Ketika krisis mulai melanda Madrid, Bale sudah berencana untuk pergi, tetapi bukan ke Manchester melainkan ke Guangzhou, Tiongkok! Klub-klub Tiongkok itu memang terkenal boros untuk membayar gaji pemain top. Namun ketika Alexis Sanchez merapat ke MU dengan gaji empat kali lipat daripada gaji di Arsenal, Bale berubah pikiran...

Nama Bale lebih top daripada nama Sanchez, dan MU itu sudah lama merindukan Bale. Bahkan pada saat Bale masih berseragam Hotspur! Kalau MU tidak keberatan menggaji Bale seperti klub Tiongkok, maka pastilah Bale akan lebih suka bermain di kampung halamannya sendiri. 

Tapi bukan cuma Bale yang berpikiran begitu, sebab CR-7 juga berpikiran sama! Dulu CR-7 adalah anak emas MU dan akan selamanya begitu. Apalagi kini MU juga sudah mulai latah seperti klub Tiongkok dalam menggaji pemain top....

Lalu kalau Bale dan CR-7 bergabung kembali di MU, apakah yang akan terjadi? Mungkin hanya pemain belakang plus Pogba saja yang tenang karena Mou pasti akan mengusung skema trisula "BeRez" (Bale, Ronaldo dan Sanchez)

Walaupun dalam suasana genting, Bale dan CR-7 terlihat sibuk "memegang kalkulator" untuk mencari tempat berlabuh yang paling menguntungkan bagi mereka. Namun hal sebaliknya pada Benzema-Zidane yang kini hanya bisa pasrah menerima nasib. Memang tak banyak pilihan bagi mereka selain "pulkam" alias pulang kampung. 

Benzema sudah lama kehilangan "gairah" yang membuatnya juga terbuang dari timnas Perancis. Mungkin kalau Benzema "diruwat" dan pindah ke klub lain, gairahnya akan bangkit lagi...

Tak banyak yang bisa dilakukan Madrid pada musim dingin ini. Menggantikan Zidane pada saat ini bukanlah solusi bijak. Justru sebaliknya, Zidane harus didukung 100% agar Madrid bisa lolos ke Liga Champion musim depan. 

Memang tidak ada jaminan bagi Zidane untuk tetap berada di Madrid musim depan. Itulah sebabnya Zidane harus mendengar suara hatinya dalam menentukan skema dan susunan pemain yang akan bermain di sisa musim ini, karena itu akan menjadi portofolionya kelak ketika melamar ke klub lain...

Para Madridistas harus tetap berdoa... fokus Madrid bukanlah untuk mengejar Valencia, Atletico Madrid atau Barcelona lagi... melainkan mencoba bertahan dari ancaman Villareal, Sevilla atau bahkan dari klub semenjana sekelas Getafe....

Muchas gracias

Reinhard Freddy Hutabarat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun