Atmosfir "Summer"Â seketika menghampiri stadion Anfield. Ada apa gerangan? Ternyata "musim panas" sejenak singgah menghampiri The Anfield gank untuk membantu skuat The Reds itu membenamkan Manchester City dengan skor 4-3! Ingat, ini merupakan kekalahan pertama bagi City pada musim 2017-2018, untuk mematahkan rekor fenomenal mereka itu di EPL...
Penonton di stadion Anfield langsung tersentak ketika menit ke-9 Oxlade Chamberlain langsung merobek gawang City yang dikawal oleh kiper hebat, Ederson Morales. Mendapat bola dari Firmino, Ox melewati dua pemain City dan menggiring bola menuju kotak penalti. Tiada diduga tiada disangka, Ox langsung menendang keras ke pojok gawang. Proses gol itu mirip dengan cara Coutinho. Akan tetapi, kalau bola Coutinho melengkung indah, bola Ox flat tetapi menghujam keras ke pojok gawang!
Dalam slow motion terlihat wajah Ederson menyeringai sambil menatap kearah bola yang bergerak semakin menjauh dari jari tangannya menuju sudut jaring untuk berbuah gol.... sebuah pemandangan yang sangat mempesona.... Lalu penonton melupakan sosok Coutinho...
Gol balasan City lewat Leroy Sane juga tak kalah indahnya. Hal itu tak lepas dari "keluguan" bek kanan Liverpool, Jo Gomez . Walker mengirim umpan lambung ke sisi kanan pertahanan Liverpool. Gomez yang berdiri agak ketengah berlari ke sisi kanan sambil terus menatap bola yang melambung tinggi. Gomez tidak menyadari kehadiran Sane, sampai ketika Sane berhasil mengontrol bola umpan tersebut dengan dada, lalu mengecoh Gomez dengan mudahnya. Setelah berhasil melewati hadangan Matip, Sane lalu menendang ke tiang dekat.
Bloking dari Gomez tidak juga berhasil menahan tendangan keras Sane untuk menghujam gawang Liverpool dari sudut sangat sempit. Ya Tuhan, gol itu sangat mudah sekali! Hanya sudut sempit itulah satu-satunya opsi Sane untuk mencetak gol langsung, dan peluangnya sungguh sangat kecil sekali. Tapi Sane mencobanya dan gol, terutama berkat "kepiawaian" dari seorang Loris Karius!
***
Setelah di babak pertama tampil menekan, awal babak kedua menjadi petaka bagi Liverpool. City tampil menekan. Bayangan dibantai 5-0 di kandang City mulai muncul dalam pikiran para fans setia Liverpool. Tetapi tekanan City itu hanya berlangsung sekitar 14 menit saja, untuk kemudian seketika semuanya menjadi berubah. Entah apa yang terjadi, tidak ada yang mengetahuinya. Tidak juga Pep, Klop, dan semua pemain yang ada dilapangan. Hanya Tuhan saja yang tahu...
Tiba-tiba para pemain City, terutama pemain belakang melakukan kesalahan fatal. Dalam waktu 9 menit saja, kesalahan fatal itu diganjar dengan 3 buah gol indah dari Liverpool! Menit ke-59 umpan terobosan Ox sebenarnya lebih dekat ke John Stones yang membiarkan saja bola tersebut bergulir ke arah gawang. Ederson lalu berlari ke arah bola tersebut. Tanpa diduga, Firmino berhasil merebut bola dan melakukan chip ball untuk melewati hadangan Ederson. Bola kemudian bergulir mengenai tiang jauh untuk kemudian masuk kedalam gawang...
Dua menit kemudian, bola sapuan Otamendi justru mengenai Salah yang lalu berbuat "benar" dengan mengirim bola ke Mane yang berdiri bebas. Tak ayal, Mane lalu memilih sudut kanan atas Ederson untuk mencetak gol! Tujuh menit kemudian Ederson yang berbuat salah. Bola lob dari Wijnaldum diteruskan oleh Salah kepada Sane yang berlari pelan dibelakang Kyle Walker. Tanpa diduga, Ederson maju untuk membuang bola ketengah lapangan.
Ternyata Salah berada pada posisi yang benar. Bola buangan Ederson tersebut ditahannya dengan kaki kiri. Sambil berlari Salah lalu menendang bola tersebut dengan benar kearah gawang, berbuah gol keempat Liverpool. Seluruh fans Liverpool bersorak kegirangan, kekalahan di kandang City kini terbalaskan dengan manis.
Setelah drama jilid I berbuah manis dimana Liverpool berhasil mencetak empat gol, kini drama jilid II segera dimulai! Kali ini "kesalahan" berbalik menghampiri Liverpool! Kalau ini memang murni kesalahan dari Herr Klopp! Klopp menarik Salah dan Can untuk memasukkan Milner dan Lallana. Tidak ada yang salah dengan Milner dan Lallana karena mereka bermain cukup baik. Yang salah adalah menarik Salah dan Can, karena keseimbangan Liverpool langsung goyah ketika mereka ditarik. Seharusnya yang ditarik itu Mane dan Firmino!
Sejak awal babak II ketika Liverpool tertekan, saya berharap agar Milner dan Lallana masuk untuk menggantikan Mane dan Firmino yang bermain tidak maksimal. Daya serang Liverpool pasti berkurang, akan tetapi Liverpool membutuhkan keseimbangan agar bisa lepas dari tekanan City. Dengan demikian skema Liverpool menjadi 4-2-3-1, dimana Can dan Milner menjadi double pivot didepan 4 bek. Lalu trio Lallana, Wijnaldum dan Ox berdiri dibelakang Salah. Dengan demikian lapangan tengah setidaknya bisa dikendalikan Liverpool.
Tetapi kemudian Mane dan Firmino mencetak gol, sehingga Klopp kemudian mempertahankan mereka berdua. Klopp sejatinya memang pelatih hebat, dan sanggup memotivasi pemainnya untuk bertarung luar biasa. Tetapi kelemahan utama Klopp ini adalah dalam manajemen pertukaran pemain. Ketika City kemudian bisa mencetak 2 gol dalam waktu 6 menit, Klopp kemudian menderita panic disorder, buru-buru kemudian menggantikan Mane dengan Klavan pada detik-detik terakhir...
Kenapa Klopp tidak lebih cepat menggantikan Mane? 15 menit terakhir Mane sudah tidak maksimal lagi, tetapi itu bukan salah Mane. Semangat juangnya selalu ingin memberi lebih. Mungkin Mane tidak dalam kondisi terbaiknya. Bukan hanya Mane, Firmino juga tidak terlalu bagus. Ox juga, 15 menit terakhir staminanya sudah terkuras karena mobilitasnya yang sangat tinggi. Itulah sebabnya Liverpool tertekan.
Beruntunglah Liverpool memiliki Moh. Salah yang penampilannya selalu stabil bermain baik. Pujian juga layak disematkan kepada OX dan juga kepada bek kiri Andrew Robertson yang bermain sangat mobil naik turun bahkan sering masuk ke kotak penalti City. Tampaknya pantat Alberto Moreno akan kembali dipakai untuk menghangatkan bangku cadangan sepanjang musim ini. Bek kanan Jo Gomez juga bermain lumayan baik, terlepas dari keteledorannya pada gol penyama City.
Akhirnya sebagai seorang penggemar Liverpool, saya sangat puas dengan hasil 4-3 ini, bukan 4-1 seperti semula. Skor 4-1 akan membuat Liverpool jemawa, lupa mencari pengganti Coutinho dan membenahi PR yang masih banyak. Liverpool mungkin tidak butuh sosok Coutinho lagi, tetapi tetap membutuhkan sosok jenderal lapangan tengah. Liverpool butuh sosok Ozil atau Mahrez atau bahkan keduanya. "Klopp, tolong datangkan keduanya, please...."
Salam hangat,
YNWA
Reinhard Hutabarat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI