Sejak awal babak II ketika Liverpool tertekan, saya berharap agar Milner dan Lallana masuk untuk menggantikan Mane dan Firmino yang bermain tidak maksimal. Daya serang Liverpool pasti berkurang, akan tetapi Liverpool membutuhkan keseimbangan agar bisa lepas dari tekanan City. Dengan demikian skema Liverpool menjadi 4-2-3-1, dimana Can dan Milner menjadi double pivot didepan 4 bek. Lalu trio Lallana, Wijnaldum dan Ox berdiri dibelakang Salah. Dengan demikian lapangan tengah setidaknya bisa dikendalikan Liverpool.
Tetapi kemudian Mane dan Firmino mencetak gol, sehingga Klopp kemudian mempertahankan mereka berdua. Klopp sejatinya memang pelatih hebat, dan sanggup memotivasi pemainnya untuk bertarung luar biasa. Tetapi kelemahan utama Klopp ini adalah dalam manajemen pertukaran pemain. Ketika City kemudian bisa mencetak 2 gol dalam waktu 6 menit, Klopp kemudian menderita panic disorder, buru-buru kemudian menggantikan Mane dengan Klavan pada detik-detik terakhir...
Kenapa Klopp tidak lebih cepat menggantikan Mane? 15 menit terakhir Mane sudah tidak maksimal lagi, tetapi itu bukan salah Mane. Semangat juangnya selalu ingin memberi lebih. Mungkin Mane tidak dalam kondisi terbaiknya. Bukan hanya Mane, Firmino juga tidak terlalu bagus. Ox juga, 15 menit terakhir staminanya sudah terkuras karena mobilitasnya yang sangat tinggi. Itulah sebabnya Liverpool tertekan.
Beruntunglah Liverpool memiliki Moh. Salah yang penampilannya selalu stabil bermain baik. Pujian juga layak disematkan kepada OX dan juga kepada bek kiri Andrew Robertson yang bermain sangat mobil naik turun bahkan sering masuk ke kotak penalti City. Tampaknya pantat Alberto Moreno akan kembali dipakai untuk menghangatkan bangku cadangan sepanjang musim ini. Bek kanan Jo Gomez juga bermain lumayan baik, terlepas dari keteledorannya pada gol penyama City.
Akhirnya sebagai seorang penggemar Liverpool, saya sangat puas dengan hasil 4-3 ini, bukan 4-1 seperti semula. Skor 4-1 akan membuat Liverpool jemawa, lupa mencari pengganti Coutinho dan membenahi PR yang masih banyak. Liverpool mungkin tidak butuh sosok Coutinho lagi, tetapi tetap membutuhkan sosok jenderal lapangan tengah. Liverpool butuh sosok Ozil atau Mahrez atau bahkan keduanya. "Klopp, tolong datangkan keduanya, please...."
Salam hangat,
YNWA
Reinhard Hutabarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H